Mengenal Pulau Aoshima, Surga bagi Cat Lovers di Jepang
Halo, Sahabat LBI!
Mungkin ada dari Sahabat LBI yang merupakan cat lover atau pecinta kucing. Kucing memang menggemaskan; dengan wajahnya yang lucu, bentuk tubuhnya yang menggemaskan, dan tingkahnya yang bermacam-macam, kucing secara mudah dinobatkan menjadi hewan favorit bagi banyak orang di dunia. Di Jepang, ada tempat khusus yang menarik bagi para pecinta kucing di seluruh dunia. Apakah Sahabat LBI tahu lokasinya? Yuk kita simak informasinya di artikel berikut ini!
Jepang memiliki banyak pulau yang terkenal karena banyaknya populasi kucing di sana, salah satunya adalah Pulau Aoshima (青島–artinya “Pulau Biru”–) yang terletak di prefektur Ehime, Jepang. Pulau Aoshima juga dikenal dengan sebutan 猫の島 (Neko no Shima) yang berarti "Pulau Kucing". Pulau ini didominasi oleh kucing jika dibandingkan dengan populasi manusia yang ada di sana. Ditambah lagi mayoritas penduduk yang ada di sana berusia lanjut, yang berarti pertumbuhan populasi manusia di pulau ini sangat rendah dibandingkan dengan populasi kucing yang kerap berkembang biak.
Pada awalnya pulau ini adalah pulau yang tak berpenghuni. Akan tetapi, di tahun 1639 pulau ini mulai dihuni oleh manusia dengan kedatangan 16 keluarga yang berasal dari dari Desa Sakoshi, Banshu (sekarang Sakoshi, Ako). Pekerjaan utama penduduk di desa ini adalah nelayan, dengan produk utama yang dihasilkan adalah ikan sarden, sehingga kehadiran kucing–yang dibawa oleh para penduduk dari Desa Sakoshi ini–menjadi sangat dibutuhkan di desa ini untuk melawan hama tikus. Kucing-kucing ini pun akhirnya beranak-pinak dan menjadi berjumlah sangat banyak.
Seiring berjalannya waktu, penduduk di pulau ini mulai bergerak untuk pindah ke kota karena jumlah produksi ikan sarden yang dihasilkan semakin menyusut. Tak hanya itu, penduduk pulau ini juga lambat laun memasuki usia tua dan rentan terhadap sakit penyakit. Untuk mengantisipasi pengurangan populasi penduduk yang mengakibatkan tidak adanya cukup manusia untuk merawat kucing-kucing ini, kucing-kucing di Pulau Aoshima yang berjumlah kurang lebih 200 ekor ini diputuskan untuk disteril agar populasinya dapat lebih ditekan.
Keputusan untuk melakukan steril bagi kucing-kucing ini juga menjadi bom waktu; dikhawatirkan “Pulau Kucing” ini terancam tak bertahan lama. Pensterilan kucing yang dilakukan pada tahun 2018 menyebabkan kucing-kucing di pulau ini memasuki usia tua dan tidak ada lagi bayi-bayi kucing yang lahir untuk melestarikan populasi kucing. Berkurangnya populasi manusia di pulau ini juga turut menjadi andil dalam penurunan populasi kucing di Pulau Kucing ini. Sedih ya, Sahabat LBI? Untuk itu, selama “Pulau Kucing” ini masih eksis, Sahabat LBI jangan lupa ya berkunjung ke Pulau Aoshima untuk melihat dan bermain-main dengan kucing di sana.
Penulis: Valerina Regina Caeli (Sastra Inggris, 2022)