Perayaan Chuseok: Thanksgiving Ala Korea yang Penuh Kehangatan
Halo, Sahabat LBI!
Apakah Sahabat LBI tahu bahwa Korea memiliki tradisi besar yang dirayakan setiap tahun oleh hampir seluruh warganya? Tradisi itu bernama Chuseok (추석), atau sering disebut juga sebagai thanksgiving versi Korea. Chuseok jatuh pada tanggal 15 bulan 8 menurut kalender lunar, yang biasanya bertepatan pada bulan September dan Oktober. Perayaan ini berlangsung selama tiga hari, yakni sehari sebelum, saat, dan setelah Chuseok. Dilansir dari laman 90 day korean, perayaan Chuseok tahun ini akan berlangsung pada 5 Oktober sampai 8 Oktober 2025.
Chuseok merupakan festival panen sekaligus wujud rasa syukur masyarakat Korea atas hasil bumi yang melimpah. Menurut legenda, disebutkan bahwa seorang raja dari Kerajaan Silla pernah mengadakan lomba menenun yang berlangsung selama sebulan penuh antara dua tim. Dua tim tersebut bersaing menghasilkan kain terbanyak, dan tim yang kalah harus menjamu pemenang dengan hidangan, minuman, serta hadiah. Kisah inilah yang diyakini menjadi cikal bakal tradisi thanksgiving Korea, yang ternyata sudah ada sejak 2000 tahun lalu.
Mengutip dari laman Asia Society, Chuseok juga dikenal dengan Hangawi, yang berarti hari ke-15 bulan ke 8 dalam kalender lunar. Saat malam Chuseok, bulan purnama bersinar terang di langit, sementara keluarga-keluarga akan berkumpul menikmati kebersamaan dan mengungkapkan rasa syukur kepada leluhur atas panen yang melimpah. Selain itu, para perempuan dalam keluarga biasanya akan menyiapkan upacara penghormatan kepada leluhur yang disebut Charye, yaitu ritual menyusun berbagai hidangan di atas meja, mulai dari beras hingga buah segar hasil panen terbaru.
Masyarakat Korea merayakan Chuseok dengan menyajikan makanan khas, salah satunya kue beras tradisional bernama Songpyeon. Kue ini dibuat dari beras yang baru digiling halus, kemudian diuleni menjadi bulatan kecil, dan diberi isian seperti biji wijen, kastanye, kacang merah, atau bahan serupa lainnya. Kue Songpyeon lalu dikukus dan diletakkan di atas jarum pinus, sehingga mengeluarkan aroma segar khas musim gugur. Menjelang perayaan Chuseok, keluarga biasanya akan berkumpul untuk membuat kue Songpyeon bersama-sama, sebagai wujud kebersamaan dan menunjukkan pentingnya keluarga dalam budaya Korea.
Tradisi masyarakat Korea lainnya saat Chuseok adalah saling bertukar hadiah. Hadiah tidak hanya diberikan kepada anggota keluarga, tetapi juga diberikan kepada teman maupun rekan kerja sebagai bentuk penghargaan dan ungkapan terima kasih. Beberapa hadiah yang biasanya diberikan adalah set daging sapi berkualitas, daging kalengan siap santap, buah-buahan segar, hingga paket hadiah berisi aneka produk, mulai dari camilan tradisional Korea sampai barang kebutuhan sehari-hari. Menjelang Chuseok, supermarket dan department store biasanya dipenuhi berbagai set hadiah yang siap dibeli.
Dengan demikian, dari penjelasan di atas kita jadi mengetahui bahwa Chuseok bukan hanya sekadar perayaan panen, tetapi juga momen berharga bagi masyarakat Korea untuk berkumpul dengan keluarga, menghormati leluhur, serta berbagi kebahagiaan dengan sesama. Tradisi ini menjadi cerminan kuatnya nilai budaya, kebersamaan, dan rasa syukur yang masih terus dijaga hingga kini.
Penulis: Widdy Fatimah (Ilmu Sejarah, 2022)