Program Au Pair: Kesempatan Emas Menjelajahi Eropa
Apakah Sahabat LBI memiliki mimpi untuk tinggal di luar negeri, mempelajari bahasa baru, sekaligus merasakan langsung budaya asing? Ternyata untuk mencapai semua itu tidak selalu harus dengan menempuh pendidikan yang mahal atau dengan bekerja penuh waktu loh! Terdapat satu program yang akhir-akhir ini semakin diminati anak muda di Indonesia, yaitu program Au Pair.
Program ini tidak hanya membuka kesempatan untuk merasakan pengalaman internasional, tetapi juga memperluas wawasan dan membangun koneksi global. Yuk, kenali lebih dalam tentang program Au Pair dan cara pendaftarannya!
Apa itu Program Au Pair?
Secara sederhana, Program Au Pair adalah program pertukaran budaya di mana seorang pemuda atau pemudi tinggal bersama keluarga angkat (host family) di luar negeri dan membantu merawat anak-anak serta melakukan pekerjaan rumah ringan. Sebagai imbalannya, peserta program Au Pair akan mendapatkan akomodasi, makan, uang saku bulanan, serta kesempatan mengikuti kursus bahasa atau kegiatan budaya di negara tempatnya mengikuti program tersebut.
Istilah "Au Pair" berasal dari bahasa Prancis yang berarti “setara”. Hal ini berarti bahwa seorang Au Pair bukanlah pembantu rumah tangga, melainkan bagian dari keluarga yang saling belajar tentang budaya satu sama lain. Program ini cocok bagi Sahabat LBI yang ingin menjelajahi Eropa sambil tetap produktif dan mempelajari hal baru.
Apa Saja Tugas Seorang Au Pair?
Tugas utama seorang Au Pair adalah membantu keluarga angkatnya merawat anak-anak, seperti mengantar jemput sekolah, menyiapkan makanan ringan, menemani bermain, hingga membantu pekerjaan rumah ringan seperti mencuci piring atau merapikan mainan.
Menurut peraturan program, anak-anak yang dirawat tidak diperbolehkan berusia kurang dari tiga tahun, sehingga Au Pair tidak perlu kewalahan mengurus bayi. Selain itu, keluarga angkat juga tidak diperbolehkan menyuruh Au Pair untuk membersihkan WC atau merapikan kamar selain miliknya sendiri tanpa gaji tambahan. Dengan begitu, Sahabat LBI tidak perlu khawatir karena peraturan program Au Pair sangat rinci dan manusiawi. Jika ada keluarga angkat yang melanggar peraturan, Au Pair dapat dengan mudah melaporkan keluarga tersebut.
Tugas yang dikerjakan Au Pair biasanya tidak melebihi durasi lima jam per hari, tergantung pada aturan negara dan kesepakatan dengan keluarga angkat. Au Pair juga diberikan waktu istirahat pada akhir pekan dan cuti lima minggu dalam setahun tanpa potongan gaji.
Negara Penerima Au Pair
Program Au Pair tersedia di banyak negara, terutama di Eropa dan Amerika. Beberapa negara yang paling sering membuka peluang ini antara lain Jerman, Belanda, Prancis, Austria, Norwegia, Amerika Serikat, dan Swiss. Masing-masing negara memiliki ketentuan dan persyaratan yang berbeda, terutama soal usia, kemampuan bahasa, dan durasi program. Namun, pada umumnya, program Au Pair berlangsung antara 6 bulan hingga 1 tahun.
Keuntungan Mengikuti Program Au Pair
Manfaat utama yang dapat Sahabat LBI dapatkan dengan mengikuti program Au Pair adalah kesempatan untuk tinggal dan merasakan budaya luar negeri tanpa perlu mengeluarkan biaya yang tinggi. Keluarga angkat Au Pair akan menanggung konsumsi Au Pair sebanyak 3x sehari serta menyediakan kamar pribadi yang sangat layak dan sesuai dengan peraturan program. Au Pair juga akan menerima uang saku bulanan sebagai bentuk apresiasi atas bantuan yang diberikan. Uang saku atau gaji minimal yang diberikan tidak kurang dari Rp6.000.000 per bulan.
Selain itu, Au Pair juga berkesempatan untuk melatih kemampuan bahasa asingnya secara langsung dengan tinggal di lingkungan penutur aslinya. Bahkan, Au Pair juga diberikan fasilitas kursus bahasa asing sesuai dengan bahasa yang digunakan pada negara keluarga angkatnya.
Syarat Umum Program Au Pair
Setiap negara memiliki aturannya tersendiri terkait program Au Pair. Namun secara umum, persyaratan Au Pair meliputi hal-hal berikut.
- Berusia antara 18—26 tahun (beberapa negara memperbolehkan batasan usia hingga usia 30)
- Belum menikah dan memiliki anak
- Memiliki kemampuan bahasa Inggris dasar dan kemampuan bahasa lokal (jika memilih negara yang tidak berbahasa Inggris)
- Berpengalaman dalam merawat anak
- Memiliki motivasi kuat dan minat terhadap pertukaran budaya
Selain itu, beberapa negara juga mewajibkan asuransi kesehatan dan visa khusus untuk peserta Au Pair.
Bagaimana Cara Mendaftar pada Program Au Pair?
Hal pertama yang harus disiapkan jika ingin menjadi seorang Au Pair adalah menyiapkan dokumen-dokumen, seperti CV, surat motivasi, sertifikat bahasa, referensi pengalaman mengasuh anak, dan paspor. Kemudian Sahabat LBI dapat mencari calon keluarga angkat melalui situs khusus, seperti AuPair, AuPairWorld, atau AuPairOne. Sahabat LBI juga dapat menggunakan jasa agensi yang menyediakan layanan pencocokan antara calon Au Pair dan keluarga angkat. Agensi ini juga akan membantu dalam proses administrasi dan pembuatan visa. Walau begitu, diperlukan tambahan biaya yang tidak sedikit jika menggunakan jasa agensi.
Setelah menemukan calon keluarga angkat, langkah selanjutnya adalah wawancara dengan keluarga angkat melalui video call untuk mencocokkan ekspektasi. Setelah kedua belah pihak merasa cocok dan setuju, Sahabat LBI dapat segera melakukan pengurusan visa sesuai ketentuan negara tujuan. Setelah semua persiapan selesai, Sahabat LBI dapat segera memulai perjalanan ke negeri tujuan tempat keluarga angkatmu tinggal.
Penutup
Program Au Pair adalah kesempatan emas bagi anak muda yang ingin merasakan hidup di luar negeri tanpa perlu mengeluarkan biaya yang besar. Sebelum mendaftar pada program ini, Sahabat LBI sebaiknya memastikan bahwa kemampuan bahasa yang dimiliki, sesuai dengan negara yang ingin dikunjungi, sudah memadai. Selain memudahkan dalam proses seleksi, kemampuan bahasa yang baik juga penting untuk memastikan komunikasi berjalan lancar selama menetap di luar negeri.
Jika Sahabat LBI ingin mengasah kemampuan berbahasa asing, mari daftarkan diri di kursus bahasa asing yang disediakan oleh LBI FIB UI! Di kursus ini, Sahabat LBI dapat mempelajari bahasa secara terstruktur dengan tenaga pengajar yang kompeten di bidangnya.
Penulis: Nurul Fadjriah (Prodi Sejarah 2022