Mengenal Bingsu, Camilan Wajib Musim Panas di Korea
Halo Sahabat LBI!
Apakah kalian tahu bahwa saat ini di Korea sedang mengalami musim panas? Cuaca di musim panas dapat terasa sangat menyengat dan lembap, yang membuat masyarakat setempat di sana mencari berbagai cara agar merasa segar dan nyaman. Salah satu tradisi musim panas di Korea adalah menikmati semangkuk bingsu. Bingsu (빙수) merupakan es serut manis dengan aneka topping menarik dan menggoda yang tidak hanya menyegarkan, tetapi juga kaya akan cerita budaya.
Dilansir dari The Korean Times, sejarah bingsu di Korea ternyata berawal dari tradisi penyimpanan es sejak era Dinasti Joseon. Kala itu, es dipanen dari sungai saat musim dingin dan disimpan di gudang khusus, seperti Seobinggo dan Dongbinggo di Seoul. Ketersediaan es saat itu sangat langka dan umumnya hanya bisa dimiliki oleh keluarga kerajaan dan pejabat istana.
Pada akhir abad ke-19, hidangan es serut mulai dikenal luas saat budaya Jepang masuk ke Korea. Seorang bangsawan bernama Kim Gi-su bahkan mencatat pengalaman mencicipi bingsu dalam bukunya berjudul “Ildonggiyu” yang terbit pada tahun 1877. Dalam bukunya, ia menuliskan bahwa bingsu merupakan sirup beku yang dibuat dengan menghaluskan es batu hingga menjadi bubuk dan mencampurnya dengan kuning telur dan gula. Ia menggambarkan hidangan penutup ini dibentuk seperti gunung dan berkilau dengan warna-warni yang indah — manis di lidah dan menyegarkan indra.
Barulah sejak awal abad ke-20 kedai yang menjual bingsu mulai ‘menjamur’ di Seoul dan menjadi camilan musim panas yang digemari masyarakat. Bingsu dapat dikonsumsi sebagai hidangan penutup yang dapat dinikmati bersama, menggunakan es serut berbahan dasar susu yang lembut sebagai dasar sirup, pasta, dan berbagai macam topping. Bingsu tradisional, atau patbingsu, terdiri dari es serut susu yang dilumuri susu kental manis dan diberi pasta kacang merah yang juga manis.
Bingsu kacang merah tetap menjadi favorit dan sering disajikan dengan potongan buah segar, seperti mangga dan beri. Kini, bingsu tidak hanya dijual di kafe, tapi juga tersedia dalam kemasan yang dijual di minimarket dan dapat dibeli melalui aplikasi pesan-antar. Bahkan, restoran mewah turut menghadirkan bingsu versi modern, seperti bingsu tiramisu, cheese cake, dan matcha. Varian bingsu yang semakin beragam dan tampilannya yang menarik membuatnya digemari banyak kalangan, terutama anak muda. Namun, lebih dari sekedar makanan pencuci mulut, bingsu kini telah menjadi jendela kecil untuk mengenal budaya Korea yang kaya dan dinamis.
Sahabat LBI ingin memahami lebih banyak tentang budaya Korea dan ingin dapat mengobrol langsung dengan orang Korea? Yuk, ikuti kursus Bahasa Korea di LBI FIB UI! Pembelajaran di LBI dirancang bagi bermacam tingkatan kemampuan bahasa, sehingga cocok banget buat kamu yang ingin memulai dari dasar. Siapa tahu di musim panas berikutnya Sahabat LBI dapat menikmati bingsu langsung di Seoul sambil mempraktekkan kemampuan Bahasa Koreamu. Segera daftarkan dirimu untuk periode kursus selanjutnya, ya!
Penulis : Widdy Fatimah (Ilmu Sejarah, 2022)