Lima Tradisi Thanksgiving dari Berbagai Negara
Sahabat LBI mungkin sudah familiar dengan adanya perayaan Thanksgiving, terutama sebagai budaya yang berasal dari Amerika Serikat. Akan tetapi tahukah Sahabat LBI bahwa perayaan Thanksgiving juga hadir di berbagai penjuru dunia dengan bentuk dan nama yang berbeda-beda? Dari Polandia hingga India Selatan, setiap wilayah punya cara tersendiri untuk menandai berakhirnya musim tanam sekaligus sebagai momen pengambilan jeda dari kesibukan. Ada yang berkumpul sambil menyajikan hidangan khas, ada yang melakukan perjalanan jauh untuk pulang ke rumah keluarga, dan ada pula yang menggelar acara komunitas di ruang terbuka. Meski beragam, semuanya memiliki satu benang merah: memberikan ruang dan waktu sejenak untuk mensyukuri pencapaian sepanjang tahun dan menikmati kebersamaan sepenuhnya.
Dalam artikel sebelumnya kita sudah membahas terkait Dia de Ação de Graças yang merupakan bentuk perayaan Thanksgiving di Brasil. Pada artikel ini, akan dibahas berbagai bentuk perayaan Thanksgiving yang ada di berbagai negara lain, untuk selengkapnya mari Sahabat LBI simak pembahasan berikut!
- Thanksgiving Day di Amerika Serikat
Thanksgiving di Amerika Serikat dirayakan setiap Kamis keempat pada bulan November. Pada periode ini, arus perjalanan meningkat karena banyak orang pulang ke rumah keluarga. Salah satu kegiatan yang paling dikenal adalah makan malam besar dengan hidangan seperti kalkun panggang, saus gravy, kentang tumbuk, roti jagung, hingga pai labu. Selain acara makan bersama, masyarakat juga mengikuti tradisi menonton parade yang disiarkan di televisi, dan menyaksikan pertandingan olahraga yang biasanya menjadi bagian khas dari hari libur tersebut. Pemerintahan, sekolah, dan berbagai tempat kerja turut meliburkan kegiatan selama beberapa hari, sehingga suasana liburan terasa cukup kuat di seluruh negeri.
- Chuseok di Korea
Di Korea, ada perayaan Chuseok yang umumnya berlangsung selama tiga hari pada bulan kedelapan kalender lunar. Ini menjadi salah satu periode ketika masyarakat melakukan perjalanan besar-besaran untuk pulang ke kampung halaman. Selama Chuseok, masyarakat Korea biasanya memasak hidangan keluarga, berkumpul di rumah orang tua, dan mengunjungi makam leluhur. Meski berlangsung dalam waktu singkat, Chuseok memberi kesempatan bagi banyak orang untuk beristirahat, berkumpul kembali, dan keluar sejenak dari rutinitas perkotaan. Kegiatan ekonomi, terutama di bidang makanan dan transportasi, juga meningkat menjelang hari-hari tersebut.
- Pongal di India
Di India Selatan, khususnya Tamil Nadu, terdapat perayaan yang dilakukan selama empat hari bernama Pongal yang berlangsung pada pertengahan Januari. Perayaan ini bertepatan dengan masa panen utama, sehingga suasananya cukup meriah. Salah satu ciri yang mudah dikenali dari perayaan ini adalah tradisi memasak pongal, yaitu hidangan yang terbuat dari beras, gula, dan susu. Proses memasaknya sering dilakukan di luar ruangan dan menjadi kegiatan yang dikerjakan bersama keluarga atau komunitas. Selain memasak, masyarakat juga menyelenggarakan berbagai kegiatan, seperti lomba, pertunjukan, dan acara komunitas yang memanfaatkan ruang publik. Pongal memberi ruang bagi masyarakat untuk melepas penat dan merayakan selesainya masa kerja di ladang.
- Erntedankfest di Jerman
Di Jerman, perayaan yang mengambil semangat serupa dengan Thanksgiving dikenal sebagai Erntedankfest, yang berlangsung pada akhir September atau awal Oktober. Perayaan ini biasanya diselenggarakan di tingkat komunitas, seperti di balai kota, gereja, atau halaman desa. Kegiatan yang umum ditemukan meliputi pengumpulan hasil panen untuk disumbangkan, pasar rakyat, dan prosesi yang membawa berbagai hasil tani. Suasananya cukup ramah dan terbuka untuk semua warga, sehingga sering menjadi ajang berkumpul pada akhir pekan di awal musim gugur. Bagi banyak komunitas, Erntedankfest menjadi penanda berakhirnya musim tanam sekaligus kesempatan untuk menyelenggarakan acara publik yang menyenangkan.
- Dożynki di Polandia
Di Polandia, Dożynki adalah perayaan penutupan masa panen yang berlangsung pada akhir musim panas atau awal musim gugur. Kegiatan ini dapat diselenggarakan di berbagai tingkat administrasi, mulai dari desa hingga kota besar. Dożynki biasanya diisi dengan parade, pasar lokal, pertunjukan di panggung terbuka, dan acara seremonial yang menandai selesainya masa kerja di ladang. Banyak warga datang untuk menikmati suasana festival, membeli hasil tani, atau hanya sekadar berjalan-jalan di area acara. Perayaan ini menjadi ruang bagi masyarakat untuk berkumpul dan menutup musim panen dengan suasana yang hangat dan terbuka.
Penulis: Ross Roudhotul J. (Sastra Belanda 2022)