3 Bumbu Ciri Khas dari Kuliner Hispanik
Dalam artikel 5 Kuliner Khas Hispanik, Tidak Hanya Taco!, Sahabat LBI sudah mengenal 5 kuliner populer khas Hispanik, mulai dari yang manis-manis seperti churros, hingga yang gurih dan asam seperti paella. Masakan Hispanik memang terkenal dengan karakter cita rasanya yang unik dan berani. Akan tetapi tahukah Sahabat LBI, bahwa rahasia kelezatan kuliner Hispanik terletak pada perpaduan bumbu dan bahan-bahan utama yang telah digunakan secara turun-temurun? Untuk selengkapnya, yuk Sahabat LBI simak pembahasan terkait 3 bumbu yang menjadi ciri khas kuliner Hispanik berikut ini.
- Sofrito
Sofrito adalah olahan bahan-bahan yang dicampurkan dan sering digunakan sebagai bumbu dasar bermacam hidangan Hispanik di beberapa wilayah tertentu, seperti di wilayah Karibia, Spanyol, dan Amerika Latin. Bumbu ini biasanya dibuat menggunakan bawang bombai, bawang putih, paprika, dan tomat yang ditumis perlahan dengan minyak hingga harum. Meskipun bahan-bahan tersebut merupakan bahan utama untuk pembuatan sofrito, setiap wilayah juga memiliki cara pembuatan sofrito dengan gaya tersendiri.
Dalam pembuatan sofrito versi Puerto Rico dan Republik Dominika, terdapat penambahan rempah-rempah seperti ketumbar, oregano, dan daun cilantro. Penggunaan sofrito dalam masakan memberikan suatu lapisan cita rasa yang gurih, manis, dan juga aromatik. Sofrito sering menjadi bahan dasar untuk hidangan nasi, sup, semur, kacang rebus, atau bahkan sebagai isian empanada.
- Cabai
Membicarakan masakan khas Hispanik rasanya belum lengkap tanpa kehadiran cabai. Penggunaan bumbu satu ini bukan hanya untuk menambahkan rasa pedas, tapi juga untuk memberikan aroma dan karakter khusus bagi berbagai kuliner Hispanik. Setiap jenis cabai memiliki tingkat kepedasan, rasa, dan cara pengunaan tersendiri, mulai dari segar, kering, hingga diasap.
Salah satu contoh cabai yang populer digunakan dalam kuliner Hispanik adalah jalapeño yang dikenal dengan tingkat kepedasan ringan dan sering dipakai dalam keadaan segar untuk memberi sensasi segar pedas. Sementara itu guajillo adalah cabai kering berwarna merah dengan rasa manis, ringan, dan sedikit fruity, yang cocok digunakan untuk olahan saus dan sup. Ancho memiliki cita rasa manis dengan sentuhan rasa coklat yang berasap dan sering digunakan dalam saus seperti mole. Chipotle adalah cabai jalapeño yang diasapi dan dikeringkan, menghasilkan rasa pedas yang dalam dengan aroma asap yang kuat, sempurna untuk memberi karakter pada hidangan panggang atau saus berbumbu tajam. Selain itu, cabai juga sering menjadi andalan untuk menonjolkan rasa bahan lokal seperti ikan dalam ceviche atau daging dalam aji de gallina.
- Ketumbar
Ketumbar segar, yang sering dikenal dengan nama cilantro, juga merupakan salah satu bumbu penting dalam sajian masakan Hispanik. Aroma ketumbar yang tajam, segar, dan sedikit asam membuatnya sering digunakan sebagai taburan dalam sajian untuk menjaga aroma dan rasa khasnya tetap terjaga. Penggunaan ketumbar dalam masakan Hispanik sangat beragam; misalnya, pada hidangan taco, daun ketumbar sering ditaburkan sebagai pelengkap. Begitu pula pada ceviche–sensasi rasa segar yang dimiliki ketumbar menjadi penyeimbang sajian ikan mentah tersebut. Dalam pembuatan guacamole, saus alpukat yang terkenal, ketumbar juga menjadi bahan wajib yang memiliki wangi dan rasa yang tajam.
Ketumbar juga banyak digunakan dalam berbagai saus tradisional lainnya, seperti salsa verde, yang berbahan dasar tomatillo dan ketumbar. Chimichurri, saus hijau dari Argentina, terkadang pun menambahkan ketumbar bersama parsley dan cuka untuk membumbui daging panggang. Ketumbar juga kerap dipadukan dengan jeruk nipis guna menambah sentuhan asam yang menyegarkan.
Penasaran dengan bermacam cita rasa kuliner Hispanik yang diolah menggunakan bumbu-bumbu tersebut? Tenang saja, Sahabat LBI dapat menemukan sajian-sajian Hispanik terpilih di Festival El Dia de la Hispanidad, yang diselenggarakan di LBI FIB UI pada Gedung Koentjaraningrat, 18 Oktober 2025. Tidak hanya kuliner, Sahabat LBI juga akan menjumpai pameran dan pertunjukan budaya Hispanik, lho!
Penulis: Ross Roudhotul J. (Sastra Belanda 2022)