Kamu Seorang Penggemar J-Idol? Yuk Kenali Istilah-Istilah yang Berkaitan Tentang Dunia J-Idol! (PT. 1)
Halo Sahabat LBI!
Seperti yang mungkin telah Sahabat LBI ketahui, Jepang memiliki banyak unsur budaya yang menarik, yang salah satunya pada ragam lagu J-Pop atau lagu populer asal Jepang. Membahas J-Pop tak akan lengkap rasanya apabila kita tidak membahas penyanyi dari lagu-lagu J-Pop tersebut.
Lagu-lagu pada J-Pop dinyanyikan oleh berbagai tipe musisi, mulai dari penyanyi solo seperti LiSA, Ado, Kenshi Yonezu, hingga penyanyi yang tergabung dalam grup musik seperti Yoasobi, Back Number, Radwimps, dan masih banyak lagi. Akan tetapi, terdapat jenis kelompok musik lainnya yang menyanyikan lagu-lagu J-Pop dengan cara yang khas, yaitu grup dengan sebuah formasi yang terdiri dari beberapa member yang berbeda dan memungkinkan para penggemarnya untuk dapat berinteraksi langsung dengan idolanya, yaitu J-Idol (Japanese idol) seperti AKB48, NMB48, Morning Musume, dan masih banyak lagi.
Apabila kamu adalah salah seorang penggemar dari J-Idol, maka artikel ini mungkin akan menarik bagi kamu untuk lebih mengenali lagi istilah-istilah yang sering muncul di dalam budaya J-Idol. Ada apa saja ya? Mari kita simak artikel berikut ini!
1. Oshi/Kamioshi
Oshi (推し) merupakan istilah bagi seorang dari anggota grup idola yang disukai. Sebagai contoh, jika Sahabat LBI mengidolakan salah seorang anggota dari suatu grup J-Idol, Sahabat LBI dapat menyebut idola tersebut sebagai oshi. Selain oshi, terdapat pula istilah kamioshi (神推し) yang berasal dari kata Kami (神) yang berarti “dewa” dan juga oshi (推し). Penggunaan kata Kamioshi sendiri merujuk kepada idola/oshi yang paling disukai dari beberapa oshi lainnya, sehingga terkesan seperti Dewi/Dewa bagi para penggemarnya. Sebagai perbandingan, di dalam K-Pop, oshi setara dengan bias dan kamioshi setara dengan ultimate bias.
2. Golden Rules
Golden Rules mengacu kepada sejumlah peraturan emas yang dianggap tidak boleh dilanggar oleh para anggota grup idola untuk menjaga citra positif dari grup tersebut. Konsekuensi apabila Golden Rules dilanggar oleh para anggotanya cukup bervariasi, mulai dari permintaan untuk melakukan hiatus hingga dikeluarkan dari grup tersebut. Peraturan dalam Golden Rules bermacam-macam, yang salah satunya adalah larangan untuk merokok, larangan untuk bermabuk-mabukan, larangan untuk membalas pesan dari penggemar di sosial media, dan lain sebagainya. Pada umumnya, aturan pertama pada Golden Rules yang sama sekali tidak boleh dilanggar oleh para anggota dari sebuah grup idola adalah peraturan untuk tidak berpacaran atau menjalin hubungan dengan orang lain selama menjadi idola. Apabila tertangkap menjalin hubungan dengan orang lain (baik sesama idola ataupun fans), maka anggota grup idola tersebut dapat dikeluarkan secara langsung dari grupnya secara tidak hormat.
3. Wota
Wota diambil dari kata wotaku (ヲタク), yang dalam bahasa Jepang berarti orang yang merasa antusias terhadap suatu hal. Di dalam dunia J-Idol, wota berarti fans atau penggemar dari sebuah grup J-Idol. Wota biasanya sangat berdedikasi terhadap idolanya, yang ditunjukkannya dengan pembelian berbagai jenis merchandise dan album musik yang dikeluarkan oleh sang idola, menonton pertunjukan dan konser dari sang idola, dan menghadiri acara fansign yang diselenggarakan oleh grup sang idola.
4. Wotagei
Wotagei (ヲタ芸) berasal dari bahasa Jepang Wotaku no Gei (ヲタクの芸) yang berarti “Seni para Wotaku”. Wotagei adalah sebutan bagi jenis tarian yang dibuat oleh para penggemar untuk memberikan dukungan kepada grup yang disukainya dengan menggunakan properti lightstick. Wotagei mulai ada di sekitar tahun 1970-an dan tetap eksis hingga saat ini. Para penggemar biasanya memobilisasi satu sama lain untuk menyiapkan lagu dan koreografi untuk setlist lagu yang akan ditampilkan saat pertunjukan untuk menunjukkan dukungan terhadap idola mereka.
5. Lightstick
Pertunjukan J-Idol tak akan lengkap rasanya tanpa adanya penggunaan lightstick. Sesuai dengan namanya, lightstick adalah tongkat LED bercahaya yang digunakan oleh para penggemar untuk memberikan dukungan kepada idola mereka yang sedang menampilkan musiknya, selain tentunya berfungsi sebagai salah satu sumber pencahayaan. Pada saat pertunjukan musik, biasanya lampu utama akan dimatikan dan penerangan akan terfokus pada lampu yang ada di atas panggung, sehingga lightstick yang diayunkan oleh para fans akan terlihat seperti kunang-kunang yang menyinari ruangan sebagai bentuk dukungan bagi para idolanya. Warna dari lightstick cukup beragam, ada yang hanya tersedia 1 warna saja dan ada juga yang terdiri dari berbagai warna. Warna dari lightstick yang digunakan oleh para fans untuk masing-masing idola yang sedang tampil juga biasanya berbeda satu sama lain–contohnya adalah warna cahaya dari lightstick bagi Kaga Kaede dari Morning Musume berwarna merah, sementara warna cahaya dari lightstick bagi Yamazaki Mei dari grup yang sama berwarna hijau–hal ini bertujuan untuk membedakan kelompok fans dengan oshi yang berbeda.
Nah, itu dia beberapa istilah yang sering muncul dalam dunia J-Idol! Menjadi fans J-Idol tidak hanya soal menggemari lagu-lagu dari grup musik yang kita sukai, tetapi juga memahami budaya dan istilah-istilah umum digunakan. Pembahasan mengenai J-Pop akan dilanjutkan dalam artikel selanjutnya yang akan dirilis pada website LBI di lbifib.ui.ac.id. Jadi, jangan lupa untuk terus memantau laman Articles & Updates pada website LBI FIB UI ya, Sahabat LBI!
Penulis: Valerina R.C. (Sastra Inggris, 2022)