Semangat Natal dalam Cita Rasa Dunia: Makanan Khas Natal di Berbagai Negara
Natal adalah suatu momen istimewa yang dirayakan dengan penuh sukacita di seluruh dunia. Lebih dari sekadar perayaan religius, Natal menjadi momen yang tepat untuk mempererat kebersamaan dengan keluarga dan sahabat. Satu elemen yang tak pernah lepas dari perayaan ini adalah makanan khas yang sering kali dinikmati pada saat Natal. Makanan yang dimaksud bukan sekadar hidangan untuk dinikmati bersama, tetapi juga mencerminkan kekayaan budaya dan tradisi setiap negara. Yuk, Sahabat LBI, kita jelajahi beberapa jenis hidangan khas Natal dari berbagai penjuru dunia!
- Prancis
Bûche de Noël merupakan kue yang secara tradisional dibuat dengan menggabungkan kue bolu dan krim mentega. Kue ini pertama kali dibuat oleh seorang koki pastry asal Prancis pada akhir abad ke-19, dan dengan cepat diadopsi oleh Inggris dengan nama Yule Log. Yule adalah suatu kata dalam bahasa Inggris Kuno yang berasal dari negara Jerman Kuno dan Nordik yang berarti Hari Natal. Kue ini berbentuk seperti kayu bakar sebagai simbol musim dingin, dengan kombinasi rasa populer seperti cokelat, kopi, dan vanila. Kini Bûche de Noël menjadi hidangan klasik untuk Natal di Prancis.
- Jerman
Stollen atau Christollen adalah kue manis yang telah menjadi sajian wajib saat Natal di Jerman. Kue ini terbuat dari adonan ragi dan diisi dengan buah kering, kacang, dan marzipan serta taburan gula halus. Munculnya tradisi pembuatan Stollen sebagai hidangan khas Natal bermula pada tahun 1400-an di Dresden, Jerman. Awalnya, Stollen merupakan roti sederhana yang hanya terbuat dari tepung, air, ragi, dan minyak, sesuai aturan gereja saat masa puasa Advent. Namun, pada tahun 1491, Paus Innocentius VIII mengizinkan penggunaan mentega dalam adonan, yang kemudian mengubah rasa dan tekstur Stollen menjadi lebih lezat. Hingga saat ini kue tersebut masih menjadi salah satu makanan khas yang paling populer di Jerman.
- Inggris
Christmas Pudding atau yang juga disebut dengan Figgy Pudding adalah makanan penutup khas Natal dari Inggris. Meski dalam namanya terdapat kata fig atau buah ara, buah ini bukan merupakan bahan utama dalam Christmas Pudding modern. Hidangan ini berupa puding kukus bertekstur padat yang kaya rasa berkat campuran buah kering, rempah-rempah, dan alkohol sulingan yang ditambahkan untuk memperkaya rasa buah di dalamnya. Terkadang, koin atau benda kecil dimasukkan ke dalam adonan, dan siapa pun yang menemukannya dipercaya akan mendapatkan keberuntungan.
- Spanyol
Mazapàn, Mantecados, dan Turròn merupakan beberapa jenis makanan khas Natal yang berasal dari Spanyol. Mazapán adalah permen tradisional berbahan dasar almond dan gula yang sering dibuat dalam bentuk figur-figur berukuran kecil. Hidangan selanjutnya ialah Mantecados, yang umumnya disajikan sebagai pendamping minuman teh atau kopi, yaitu kue kering yang terbuat dari tepung, gula, dan lemak babi atau mentega. Hidangan khas Natal dari Spanyol lainnya adalah Turrón, suguhan yang berbentuk serupa dengan nugat, terbuat dari madu, almond, dan telur. Turrón biasanya dijadikan hidangan penutup atau cemilan selama Natal.
- Belanda
Terdapat beberapa jenis kue khas Natal di Belanda yang cukup mirip komposisi dan rasanya, yaitu Speculaas, Kruidnoten, dan Pepernoten. Speculaas adalah biskuit yang dibuat dengan komposisi bumbu khas seperti merica, kayu manis, jahe, cengkeh, kapulaga, dan pala. Orang di luar Belanda sering menyebutnya sebagai 'Kue Kincir Angin' karena umumnya kue ini dibuat berbentuk kincir angin. Kruidnoten adalah biskuit yang konon diberikan oleh Sinterklas, tokoh legenda Natal yang diceritakan di seluruh dunia, kepada anak-anak. Kue ini terbuat dari bahan-bahan yang serupa dengan bahan yang terkandung pada Speculaas dan rasanya sedikit menyerupai rasa roti jahe. Pepernoten, yang memiliki rasa serupa dengan Kruidnoten namun terasa sedikit lebih pedas, merupakan camilan biskuit yang dibumbui dengan gula dan adas manis.
- Rusia
Salah satu hidangan khas Natal di Rusia adalah Kutia. Kutia merupakan puding gandum yang dibuat dengan madu, biji popi, dan kacang-kacangan. Secara tradisional, Kutia dimakan sebagai hidangan pembuka pada malam Natal setelah warga Rusia mengikuti kebaktian. Biasanya, setiap anggota keluarga mencicipinya secara bergantian sebagai simbol persatuan. Hidangan ini melambangkan kehidupan, kelimpahan, dan harapan akan keberuntungan.
- Jepang
Hari Natal bukanlah hari libur nasional di Jepang, sehingga perayaan Natal biasanya diadakan pada malam hari di tanggal 24 Desember setelah warga Jepang menyelesaikan aktivitas harian mereka. Makanan yang disantap pada perayaan Natal di Jepang umumnya merupakan makanan yang dapat ditemukan sehari-hari dan dapat dibeli di toko, dengan tradisi yang unik dan populer, seperti menyantap piza atau ayam goreng utuh ala restoran cepat saji. Untuk hidangan penutup, orang Jepang akan memakan kue berisi stroberi dan krim yang disebut sebagai ‘Kue Natal’.
- Korea Selatan
Korea Selatan adalah satu-satunya negara di Asia Timur yang mengakui Natal sebagai hari libur nasional, walau dianggap tidak terlalu berdampak dibandingkan hari libur tradisional lainnya. Makanan yang dinikmati dalam perayaan Natal di Korea Selatan adalah hidangan klasik seperti Kimchi, Jjolmyeon (mi dengan tekstur kenyal yang dingin dan pedas), Japchae (mi yang terbuat dari ubi jalar), Tteok-guk (kue beras), dan makanan laut yang disajikan dengan kuah bening. Kuah bening dan kue beras berbentuk lingkaran melambangkan kemakmuran untuk awal tahun yang baru di Korea Selatan. Tidak jarang jamuan makan diakhiri dengan kue yang terinspirasi dari Kue Natal Jepang, yaitu kue dengan stroberi dan krim.
- Tiongkok
Seperti halnya di Jepang, Natal bukanlah hari raya keagamaan yang dirayakan secara umum di Tiongkok, tidak seperti Festival Musim Semi yang merupakan hari libur utama di Tiongkok. Namun, makanan khas Natal yang disajikan tampak mirip dengan makanan pada pesta Festival Musim Semi, yaitu daging babi panggang, Jiaozi (pangsit Cina), Lumpia, Huoshao (roti gulung panggang), dan nasi. Selain itu, terdapat tradisi unik berupa pemberian buah apel pada hari Natal. Apel-apel ini dikemas dengan cantik dan biasanya berisi ucapan yang menyenangkan. Karena kata ‘apel’, pingguo, dan Malam Natal, ping'anye, terdengar mirip dalam bahasa Mandarin, orang-orang mungkin memberikan apel kepada orang yang mereka cintai sebagai ungkapan selamat atas Natal dan perdamaian.
- Timur Tengah
Hari Natal juga dirayakan di beberapa negara Timur Tengah, seperti Mesir, Lebanon, dan Suriah. Negara-negara tersebut merupakan rumah bagi sebagian besar umat Kristen di Timur Tengah. Populasi Kristen Arab yang lebih kecil dapat ditemukan di Irak dan Turki. Menu makan malam Natal bervariasi dari satu negara ke negara lain, tergantung pada bahan yang tersedia dan kekhasan setiap daerah. Umumnya, makanan pembuka yang dihidangkan pada perayaan Natal adalah Hummus, Baba Ghannouj, Fatayer bi Sabanekh, atau daun anggur isi. Kemudian, makan malam dilanjutkan dengan hidangan utama berupa panggangan daging paha domba, kalkun, atau ham. Tidak sampai di situ, makan malam pada perayaan Natal biasanya ditutup dengan Baklava atau Quince panggang.
Dari hidangan manis hingga gurih, dari yang sederhana hingga mewah, setiap sajian pada perayaan Natal memiliki cerita yang membingkai nilai kebersamaan dan kehangatan. Meskipun berbeda-beda, melalui makanan khas Natal, kita dapat melihat bagaimana setiap negara menjaga identitas budaya mereka sembari berbagi semangat Natal yang universal: berbagi, bersyukur, dan merayakan kehidupan. Hari Natal tidak selalu dirayakan sebagai hari raya keagamaan, tetapi juga dirayakan dengan kebersamaan keluarga dan menikmati makanan khas yang kaya akan rasa.
Penulis: Anna Maura Aulia Rambe (Prodi Prancis 2021)