3 Legenda Halloween: dari Labu Berjalan, hingga Permen Berbahaya
Sahabat LBI, jika kita membicarakan tentang Halloween, rasanya tidak lengkap jika tidak membahas kisah-kisah legendaris yang beredar terkait perayaan tersebut. Halloween sendiri memang identik dengan nuansa menyeramkan, sehingga tidak heran banyak pula kisah horor yang beredar karena Halloween. Namun, ternyata kisah-kisah menyeramkan yang berkaitan dengan Halloween tidak hanya sebatas monster atau makhluk jadi-jadian saja, lho! Penasaran ada kisah apa lagi yang menjadi legenda terkait Halloween? Yuk Sahabat LBI simak bahasan berikut!
- Jack O’Lantern
Kisah Jack O’Lantern berawal dari legenda rakyat Irlandia tentang seorang pria bernama Stingy Jack, sosok yang dikenal licik dan gemar memperdaya siapa pun, termasuk Iblis. Dalam suatu pertemuan, Jack berhasil menipu Iblis dan membuatnya berjanji untuk tidak mengambil jiwanya setelah mati. Namun, ketika ajal menjemput, nasib Jack justru menjadi terkatung-katung karena dosa-dosa yang dilakukannya membuatnya tidak bisa masuk surga, dan perjanjian yang dibuat dengan iblis membuatnya tidak bisa masuk neraka. Iblis akhirnya memberi sepotong bara api agar Ia dapat melihat jalan di kegelapan. Kemudian Jack menaruh bara itu ke dalam lobak yang telah ia lubangi, lalu mengembara tanpa tujuan, menjadi sosok roh yang hanya diterangi cahaya kecil dari lentera buatannya.
Ketika kisah ini dibawa para imigran Irlandia ke Amerika Serikat pada abad ke-19, lobak digantikan dengan labu karena tanaman itu lebih mudah ditemukan dan diukir. Dari sanalah muncul tradisi membuat lentera berwajah menyeramkan setiap malam Halloween, yang dikenal hingga kini sebagai Jack O’Lantern, sang legenda pengelana abadi yang terjebak di bumi.
- Tradisi Mengenakan Kostum
Pada masa festival kuno Samhain, masyarakat Keltik percaya bahwa pada malam tertentu, batas antara dunia manusia dan dunia roh menjadi kabur. Roh-roh berkeliaran, mencari tubuh manusia untuk didiami. Untuk menghindari pertemuan dengan roh-roh tersebut, para manusia mengenakan pakaian aneh dan topeng menyeramkan, berharap roh tidak mengenali mereka sebagai manusia. Beberapa mengenakan kulit binatang, sementara yang lain menutupi wajah dengan arang atau kain lusuh.
Ketika malam tiba, jalanan dipenuhi sosok-sosok misterius—setengah manusia, setengah makhluk gaib—yang menari di bawah cahaya api unggun. Asap dan kabut menyamarkan wajah mereka, dan hanya mata yang menyala dari balik topeng. Diyakini, selama seseorang tetap dalam penyamaran hingga fajar, roh-roh tidak akan mampu mengikuti mereka pulang. Legenda tentang kostum pelindung pada malam roh ini pun ternyata bertahan lama, meski maknanya berubah. Kini, topeng dan pakaian yang dulu dibuat untuk menipu roh jahat telah menjelma menjadi bagian dari perayaan penuh keseruan dan kesenangan.
- Poisoned Candy Myth
Pada awal 1960-an, desas-desus menyeramkan mulai beredar di Amerika Serikat: anak-anak yang pulang dari kegiatan trick-or-treating dikabarkan jatuh sakit setelah memakan permen yang mereka terima. Beberapa media melaporkan bahwa ada yang menemukan jarum, silet, bahkan racun tersembunyi di dalam permen. Cerita itu menyebar cepat, menciptakan gelombang ketakutan di setiap lingkungan yang biasanya riuh oleh langkah kecil anak-anak berkostum.
Rumor berkembang menjadi legenda. Orang-orang mulai memeriksa setiap bungkus permen dengan cemas, sementara sebagian lainnya menolak membuka pintu bagi tamu berwajah topeng. Meskipun awalnya menimbulkan ketakutan, legenda permen beracun kini menjadi salah satu cerita yang menambah nuansa misteri pada malam Halloween.
Itulah 3 kisah yang telah menjadi legenda Halloween. Kisah manakah yang paling sering Sahabat LBI dengar?
Penulis: Ross Roudhotul (Sastra Belanda 2022)
 
       
 
 
