Mengulik Arti Kata “Yareu” yang Viral di TikTok
Halo, Sahabat LBI!
Apakah Sahabat LBI pernah mendengar kata “Yareu (야르)” yang sedang viral dan trending di TikTok? Kata sederhana ini cukup sering muncul dalam video mukbang Korea dan biasanya diucapkan dengan penuh ekspresi dan kedipan mata saat seseorang akan menyantap sebuah makanan. Sekilas terdengar lucu dan menghibur, tetapi apakah sebenarnya arti dan makna dari “Yareu”? Atau apakah kata ini hanya merupakan salah satu bahasa gaul (slang)? Yuk, kita ulik makna di balik kata “Yareu” dan bagaimana kata tersebut menjadi populer!
Dilansir dari akun Instagram @cettakorean, “Yareu” tidak memiliki arti resmi dalam bahasa Korea. Kata ini muncul lebih sebagai ekspresi spontan untuk menambah kesan seru dalam sebuah konten. Dalam konteks ini, “Yareu” serupa dengan kata seru lainnya, seperti “yuhu”, “yeah”, atau “yay”, yang sering dipakai untuk mengekspresikan perasaan senang. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa “Yareu” termasuk salah satu bentuk slang atau bahasa gaul Korea Selatan yang lahir dari tren sosial media.
Menariknya, istilah ini sebenarnya bukanlah istilah yang benar-benar baru. Hanya saja, karena belakangan ini semakin sering digunakan dalam berbagai konten mukbang, kata “Yareu” kembali mencuat dan akhirnya ramai diperbincangkan. Tren “Yareu” kembali viral karena seorang remaja Korea Selatan dengan akun TikTok @taewook__indeng membuat beberapa video mukbang dengan mengucapkan kalimat “여러분, 오늘은 먹방은 (nama makanan), 야르!” yang berarti “Teman-teman, mukbang hari ini adalah…(nama makanan), Yareu!” sambil mengedipkan mata sebelum menyantap makanannya. Format kalimat ini membuat penonton mengetahui menu makanan yang akan disantap sekaligus menambahkan ekspresi khas “Yareu” yang ternyata efektif untuk membuat video tersebut menjadi lebih menarik, mudah diingat, dan akhirnya viral sebagai sebuah tren.
Lebih lanjut, melihat dari perspektif linguistik, “Yareu” dapat digolongkan sebagai interjeksi—yaitu kata seru yang dipakai untuk mengekspresikan emosi atau reaksi spontan. Selain itu, kata ini juga bisa dipandang sebagai bentuk onomatope (tiruan bunyi) sekaligus mimetik (kata yang menirukan suasana atau kondisi). Dalam konteks ini, “Yareu” lebih berfungsi untuk menggambarkan perasaan spontan atau suasana hati, bukan untuk menyampaikan makna khusus.
Di media sosial, khususnya dalam konten mukbang, “Yareu” sering digunakan untuk menekankan momen ketika seseorang menikmati makanan yang terlihat lezat. Jadi, kata ini bukan hanya seruan semata, tetapi juga sebagai cara untuk menghadirkan nuansa kenikmatan dan kepuasan ke dalam video.
Tren “Yareu” ini juga menunjukkan bagaimana bahasa bisa berkembang dan menyebar lintas budaya hanya melalui satu istilah sederhana. Dari sekadar seruan spontan dalam video mukbang, kata ini kini dikenal luas dan bahkan dipakai sebagai candaan dalam percakapan sehari-hari di Indonesia. Hal ini membuktikan bahwa bahasa bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga bagian dari identitas budaya yang terus hidup dan berubah mengikuti zaman.
Kalau dipikir-pikir, seru juga ya melihat bagaimana satu kata bisa jadi pintu masuk untuk memahami budaya lain. Nah, jika Sahabat LBI ingin memahami lebih banyak tentang budaya dan bahasa asing, termasuk ragam slang yang sering muncul di media sosial, yuk ikuti kursus bahasa di LBI FIB UI! Pembelajaran di LBI dirancang untuk berbagai tingkatan kemampuan—baik untuk pemula yang ingin belajar dari dasar, maupun bagi yang sudah memiliki kemampuan dan ingin memperdalamnya. Segera daftarkan dirimu untuk periode kursus selanjutnya, ya!
Penulis: Tsabita Athaya (Sastra Inggris, 2023)