Menjelajah Terasi di Berbagai Negara Asia
Halo, Sahabat LBI!
Apakah Sahabat LBI tahu bahwa terasi tidak hanya dapat ditemukan di Indonesia, tetapi juga hadir dalam berbagai bentuk di banyak negara lainnya? Pasta udang fermentasi ini ternyata memiliki perjalanan panjang di benua Asia dan telah menjadi bagian penting dalam kuliner pesisir sejak berabad-abad lalu. Meskipun bahan dasarnya serupa, setiap negara memiliki cara tersendiri dalam mengolah, memfermentasi, dan memadukannya dalam masakan sehingga menghasilkan cita rasa yang unik.
Indonesia
Di Indonesia, terasi dikenal sebagai bumbu yang memberikan rasa tersendiri pada sambal, tumisan, sup, hingga hidangan khas dari suatu daerah. Terasi biasanya dibuat dari udang rebon yang dicampur dengan garam, kemudian difermentasi dan dijemur hingga menghasilkan warna gelap dengan aroma yang kuat. Setiap daerah memiliki ciri khas tersendiri untuk produksi terasainya; seperti terasi Lombok yang cenderung lebih padat, atau terasi Jepara yang aromanya lebih tajam. Teknik pengolahan secara tradisional juga masih dipertahankan hingga kini, sehingga menjadikan terasi sebagai warisan kuliner yang harus terus dijaga oleh para pembuatnya.
Malaysia
Malaysia memiliki belacan, yaitu sejenis pasta udang yang mirip dengan terasi Indonesia namun dengan tekstur yang cenderung lebih lembut. Belacan sering dipanggang sejenak sebelum digunakan dalam masakan agar aromanya lebih harum dan tidak terlalu menyengat. Bumbu ini menjadi dasar dari sambal belacan yang sangat populer, khususnya di tanah Melayu. Selain itu, belacan juga digunakan dalam masakan tumis sayuran, mi goreng, dan berbagai jenis makanan lainnya. Cita rasa belacan yang kuat namun seimbang membantu memperkaya rasa masakan tanpa mendominasi bahan utamanya.
Thailand
Thailand memiliki kapi (กะปิ), yaitu pasta udang fermentasi dengan warna yang lebih pucat dan tekstur yang lebih halus dibandingkan dengan terasi Indonesia. Kapi merupakan bumbu penting dalam nam prik kapi (น้ำพริกกะปิ), yaitu sambal khas Thailand yang disajikan bersama sayuran segar dan ikan goreng. Selain itu, kapi kerap digunakan dalam berbagai hidangan beraroma kuat, seperti kari, sup, dan beberapa versi pad thai tradisional. Masyarakat Thailand memandang kapi sebagai bumbu yang mampu menyatukan rasa pedas, asam, dan manis, yang menjadi ciri khas kuliner mereka.
Vietnam
Di Vietnam, pasta udang dikenal sebagai mắm tôm, yang memiliki aroma yang jauh lebih tajam dibandingkan dengan terasi dari negara lain karena proses fermentasinya yang lebih lama. Mắm tôm biasanya memiliki warna keunguan dan tekstur yang lebih cair. Penggunaannya yang paling terkenal ada pada hidangan bún đậu mắm tôm, yaitu semangkuk mie beras yang disajikan dengan tahu goreng, daging, sayuran dan saus mắm tôm yang dicampur jeruk limau. Meskipun aromanya cukup kuat, banyak masyarakat Vietnam menganggap mắm tôm sebagai bumbu yang tidak tergantikan karena memberikan karakter rasa yang unik pada hidangan sehari-hari.
Kamboja
Kamboja memiliki prahok, yaitu pasta fermentasi yang umumnya memiliki bahan dasar ikan, tetapi negara ini juga memiliki versi pasta fermentasi lainnya yang menggunakan udang sebagai bahan dasar. Prahok difermentasi cukup lama hingga menghasilkan rasa yang sangat asin dan aroma yang kuat. Pasta ini sering digunakan sebagai bumbu dasar pada sup, tumisan, atau saus celup. Dalam budaya Kamboja, prahok dianggap sebagai bahan penting yang mencerminkan cara masyarakat memanfaatkan hasil laut untuk menghadapi musim panjang ketika hasil tangkapan tidak menentu. Keberadaannya menunjukkan bagaimana fermentasi membantu masyarakat bertahan sekaligus melahirkan cita rasa khas yang disukai hingga kini.
Myanmar
Di Myanmar, bumbu fermentasi serupa dikenal dengan nama ngapi. Pasta ini dapat dibuat dari ikan maupun udang, dan memiliki peran yang sangat besar dalam masakan sehari-hari. Ngapi disajikan sebagai cocolan untuk sayur segar, digunakan sebagai bumbu tumis, atau dijadikan bahan dasar untuk kuah berbumbu. Dibandingkan dengan beberapa versi dari negara lain, ngapi cenderung memiliki rasa yang lebih asin dan tekstur yang sedikit lebih halus. Bagi masyarakat Myanmar, ngapi adalah simbol rasa rumahan yang selalu hadir di meja makan.
Terasi dalam berbagai bentuknya menunjukkan bahwa fermentasi bukan sekadar teknik pengolahan makanan, tetapi juga bagian dari identitas kuliner bangsa. Dari terasi Indonesia yang aromanya kuat hingga mắm tôm Vietnam yang memiliki rasa kompleks, setiap negara menghadirkan versi unik yang memperkaya perjalanan rasa Asia. Setelah mengenal berbagai jenis terasi dari negara lain, terasi mana yang paling menarik atau paling ingin Sahabat LBI cicipi?
Penulis: Tsabita Athaya (Sastra Inggris, 2023)