Alfabet Sirilik: Alfabet yang Berasal dari Sejarah Kekristenan
Halo Sahabat LBI!
Sahabat LBI mungkin sudah mengetahui tentang alfabet Sirilik, yaitu sistem penulisan yang digunakan di negara Rusia, Ukraina, Bulgaria, dan beberapa negara berbahasa Slavik lainnya. Tetapi apakah sahabat LBI mengetahui asal muasal alfabet Sirilik? Silakan simak informasinya artikel berikut ini.
Alfabet Sirilik atau Cyrillic dalam bahasa Inggris merupakan kumpulan huruf yang pada awalnya dikembangkan untuk keperluan penyebaran ajaran Kekristenan. Pada mulanya agama Kristen disebarkan oleh St. Sirilus dan adiknya St. Metodius, dua biarawan Yunani asal Tesalonika, ke daerah Moravia atas perintah Kaisar Michael III.
Alkitab semula ditulis dalam bahasa Yunani, akan tetapi muncul tantangan untuk menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Slavia. Untuk menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Slavia, St. Sirilus bersama-sama dengan St. Metodius mengembangkan suatu sistem penulisan bernama alfabet Glagolitik yang menjadi cikal bakal alfabet Sirilik. Glagolitik sendiri berasal dari kata berbahasa Slavik "glagolati" yang berarti "berbicara".
Setelah wafatnya St. Sirilus dan St. Metodius, murid-murid dari St. Sirilus dan St. Metodius diusir dari daerah Moravia dan menyebabkan penggunaan dari Alfabet Glagolitik menurun. Akan tetapi Raja Boris I, yang berasal dari Bulgaria dan memeluk agama Kristen, memberikan perlindungan kepada murid-murid St. Sirilus dan St. Metodius, dan memberikan dukungan kepada murid-murid St. Sirilus dan St. Metodius untuk menyebarkan agama Kristen dan mengajarkan kembali alfabet yang dahulu digunakan untuk penyebaran agama Kristen.
Alfabet Sirilik sendiri dikembangkan dari alfabet Glagolitik oleh murid-murid St. Sirilus, yaitu St. Kliment dari Ohrid dan St. Naum dari Preslav. St. Kliment kemudian menamai alfabet tersebut sebagai alfabet Sirilik berdasarkan nama St. Sirilus sebagai bentuk penghormatan terhadap beliau. Alfabet Sirilik sendiri terdiri dari 24 huruf Yunani dan 19 huruf tambahan untuk menyesuaikan dengan pengucapan pada bahasa Slavia.
Walaupun negara-negara Slavik menggunakan alfabet Sirilik sebagai sistem penulisan mereka, akan tetapi penggunaannya pada negara-negara memiliki sistem penulisan dan jumlah huruf yang berbeda lho! Salah satu contohnya adalah penggunaan alfabet Sirilik dalam bahasa Ukraina dan bahasa Rusia; bahasa Ukraina memiliki huruf “Ґ ґ,” “Є є,” “Ї ї,” and “І і., sementara Alfabet Sirilik dalam Bahasa Rusia tidak memilikinya. Di sisi lain, alfabet Sirilik dalam bahasa Rusia memiliki huruf “ы,” “Ё ё,” dan “ъ", sementara dalam bahasa Ukraina huruf tersebut tidak ada. Untuk bunyi lembut, bahasa Rusia memiliki huruf "ь", sementara bahasa Ukraina hanya menggunakan apostrof (').
Contoh perbedaan lainnya ialah antara bahasa Rusia dan bahasa Bulgaria. Dalam alfabet Sirilik bahasa Rusia, Щ dibunyikan sebagai "shch", sementara dalam bahasa Bulgaria щ dibunyikan sebagai "sht”
Wah, ternyata alfabet Sirilik mengalami perjalanan yang panjang ya hingga bisa dikenal sebagai Alfabet Sirilik yang kita ketahui saat ini—mulai dari fungsinya untuk penyebaran agama Kristen hingga menjadi alfabet yang digunakan sehari-hari! Tidak hanya itu, walau sama-sama menggunakan huruf Sirilik, negara-negara Slavik yang menggunakan alfabet ini bisa memiliki sistem penulisan dan pengucapan yang berbeda-beda satu dengan yang lainnya lho! Menarik ya?
Sahabat LBI ingin belajar lebih dalam mengenai huruf Sirilik dan bahasa Rusia? Yuk ikuti Kursus Bahasa Rusia di LBI FIB UI. Pendaftaran untuk term 2-2025 hanya dibuka sampai tanggal 3 Mei lho!
Oleh: Valerina R.C. (Sastra Inggris, 2022)