Beda Lafal atau Penulisan, Beda Juga Maknanya: Berkenalan dengan Homonim
Halo, Sahabat LBI!
Apakah Sahabat LBI pernah mengalami kesalahpahaman ketika sedang berbincang dengan orang lain? Atau mungkin Sahabat LBI sering mengalaminya? Kesalahpahaman mungkin saja terjadi karena adanya perbedaan pemahaman makna terhadap suatu kata. Oleh karena itu, sekarang adalah saatnya Sahabat LBI berkenalan dengan istilah homonim.
Istilah homonim berasal dari gabungan dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu homos yang memiliki arti ‘sama’ dan onoma berarti ‘nama’. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), homonim didefinisikan sebagai kata yang memiliki pelafalan dan ejaan yang sama tetapi berbeda maknanya karena berasal dari sumber yang berlainan. Contohnya adalah kata tahu yang memiliki makna ‘mengerti’ dan ‘makanan yang terbuat dari kedelai putih yang digiling halus’.
Homonim merupakan salah satu bentuk dari relasi makna. Chaer (1995:93) berpendapat bahwa hubungan makna yang terdapat dalam homonim melibatkan masalah kelainan makna bagi sesuatu yang sama. Homonim tidaklah sama dengan polisemi meskipun keduanya memiliki ‘konsep’ yang serupa. Untuk membedakan antara homonim dan polisemi, setidaknya terdapat empat langkah menurut Palmer (1976) yang dapat dilakukan: (1) penelusuran etimologis, (2) penelusuran terhadap kata untuk mengetahui makna yang digunakan di dalamnya (harfiah dan metaforis), (3) mencari makna inti, dan (4) uji ambiguitas atau kedwimaknaan.
Tidak sampai di situ saja, homonim dikategorikan ke dalam dua jenis, yaitu homofon dan homograf. Homofon adalah hubungan antarkata yang memiliki pelafalan serupa meskipun memiliki cara penulisan dan makna yang berbeda. Contoh homofon yang paling sering ditemui adalah bang dan bank. Bang merupakan kata sapaan yang berasal dari kata abang untuk kakak laki-laki. Sementara itu, bank adalah sebuah badan usaha besar yang bergerak di bidang keuangan.
Berbeda dengan homofon, homograf adalah hubungan antara kata-kata dengan cara penulisan dan makna yang berbeda, tetapi memiliki cara penulisan yang sama. Contoh kata yang tergolong ke dalam kategori homograf adalah kata mental. Kata mental dengan pelafalan /məntal/ bermakna ‘terpental’ atau ‘terpelanting’. Namun, makna kata mental akan berubah menjadi ‘batin dan watak manusia’ apabila dilafalkan sebagai /mental/.
Tidak terlalu rumit untuk membedakan antara ketiganya, ‘kan? Sahabat LBI jangan sampai bingung lagi ya selanjutnya!
Penulis: Ganesha Anugrah Ratri (Prodi Indonesia 2022)