Cedera Leher atau Situasi Emosional? Makna di Balik Kata Whiplash
“One look, give ‘em whiplash!”
Annyeong, Sahabat LBI! Tiga pekan yang lalu, grup musik aespa merilis mini album ke-5 dengan judul yang sama seperti title track-nya, yaitu “Whiplash”. Kira-kira Sahabat LBI sudah mendengar lagunya atau belum kah?
Melalui lagu baru dengan genre electronic dance music (EDM) tersebut, aespa ingin menyampaikan pesan agar pendengar dapat percaya dengan kemampuan yang dimiliki diri sendiri. Grup musik ini berusaha meyakinkan pendengar akan pentingnya keberanian untuk keluar dari zona nyaman dan bahwa kesempatan yang sama belum tentu akan datang lagi di kemudian hari. Pesan tersebut terdengar cukup berbeda dengan apa yang ingin disampaikan dalam film keluaran tahun 2014 berjudul Whiplash.
Dalam film Whiplash, sang tokoh utama bernama Neiman digambarkan sebagai sosok yang sangat berambisi untuk membuat konduktor band-nya terpukau dengan keahlian bermain drum yang dimilikinya. Meskipun berulang kali mendapat cemooh dan tindakan tidak menyenangkan darinya, Neiman tetap berlatih dengan keras, terutama saat memainkan lagu andalan berjudul “Whiplash”. Nahasnya, usaha Neiman tidak pernah membuahkan hasil yang memuaskan di mata sang konduktor; yang ia dapatkan justru berupa obsesi tidak sehat terhadap kesempurnaan.
Lalu, apa sebenarnya makna dari kata whiplash? Apakah benar-benar ada keterkaitan antara ambisi dan kepercayaan diri? Yuk, kita ulik bersama secara singkat!
Penggunaan kata whiplash biasanya ditemukan dalam dunia medis. Dilansir dari laman Mayo Clinic, whiplash adalah cedera leher yang disebabkan oleh gerak maju-mundur atau sebaliknya secara mendadak, cepat, dan kuat. Umumnya, cedera ini dialami oleh seseorang yang mengalami kecelakaan akibat tertabrak oleh suatu benturan yang sangat kuat dari belakang. Namun, whiplash juga dapat muncul akibat terjadinya kecelakaan saat berolahraga, kekerasan fisik, hingga respons trauma terhadap insiden tertentu.
Wah, pantas saja para member aespa beberapa kali terlihat memegang leher mereka ketika menarikan koreografi lagu “Whiplash”!
Tidak hanya dalam dunia medis, kata whiplash juga dapat ditemukan penggunaannya sebagai slang word. Dalam konteks slang word, kata whiplash mewakili perubahan reaksi terhadap suatu hal yang terjadi secara tiba-tiba. Perubahan reaksi tersebut biasanya terjadi antara dua emosi atau perasaan yang bertentangan, seperti senang menjadi sedih, antusias menjadi malas, dan lain sebagainya. Situasi ini sering kali dianggap sebagai situasi emosional oleh banyak orang.
Meskipun pemilihan judul film tidak didasarkan pada penjelasan di atas, tetapi kita dapat melihat bahwa Neiman mengalami whiplash, lho! Pada bagian akhir dari film, Neiman menganggap hubungannya dengan Fletcher—sang konduktor—telah membaik. Nyatanya, Fletcher menyimpan dendam terhadap Neiman dan berusaha mempermalukannya kembali di hadapan umum. Tindakan itu membuat ekspresi Neiman berubah seketika sehingga membuatnya harus bertindak cepat untuk mengimbangi cara ‘main’ Fletcher agar niat buruknya tidak terealisasikan.
Ternyata suatu kata dapat digunakan dalam dua atau lebih konteks yang berbeda! Sahabat LBI jadi penasaran nggak, sih, dengan kata lain yang memiliki lebih dari satu konteks penggunaan selain whiplash? Tunggu pembahasan serupa selanjutnya, ya!
Penulis: Ganesha Anugrah Ratri (Prodi Indonesia 2022)