Kesalahan Umum dalam Menulis dan Cara Menghindarinya
“Wajan anak itu mirip ibunya”.
Apakah Sahabat LBI merasakan keanehan ketika membaca tulisan di atas? Yap, benar, kata wajan seharusnya ditulis dengan kata wajah. Ternyata, meskipun terlihat sepele, typo semacam ini bisa sangat fatal, lho, dalam sebuah tulisan. Kesalahan pengetikan satu huruf saja bisa mengubah makna dan menyebabkan kebingungan pembaca.
Sahabat LBI pasti pernah menemukan tulisan dengan beberapa kesalahan dalam penulisannya. Dalam bahasa populer, kesalahan ini disebut dengan typo. Typo merupakan singkatan dari typographical error yang berarti kesalahan dalam penulisan atau pengetikan suatu kata. Istilah ini memiliki padanan dalam bahasa Indonesia menjadi “saltik” atau salah ketik. Biasanya, “saltik” terjadi karena penulis tidak sengaja melakukan kesalahan dalam menekan tombol huruf saat mengetik.
Kira-kira kesalahan apa lagi, sih, yang sering dilakukan seseorang ketika menulis? Lalu bagaimana cara menghindarinya, ya? Yuk, simak artikel berikut.
Penggunaan Tanda Baca yang Salah
Selain kesalahan pengetikan dalam penulisan, kesalahan yang umum terjadi ketika menulis adalah pada penempatan tanda baca. Dalam bahasa Indonesia, tanda baca sangat penting untuk mengatur struktur dan organisasi teks, memperjelas intonasi, jeda, dan makna dalam membaca tulisan.
Perhatikan contoh teks berikut.
Membaca merupakan kegiatan yang dapat memperluas wawasan dan melatih otak untuk berpikir kritis dan kreatif dengan membaca seseorang dapat memperoleh informasi yang bervariasi meningkatkan keterampilan bahasa dan memahami perspektif yang berbeda
Apakah Sahabat LBI mampu menerima isi teks di atas dengan baik? Mungkin Sahabat LBI akan merasa kesulitan karena teks tersebut tidak memiliki tanda baca yang jelas. Maka dari itu, penting hukumnya untuk menggunakan tanda baca yang tepat dalam suatu tulisan.
Contoh kalimat dengan tanda baca yang benar dan salah:
- Aktivitas membaca tidak hanya memperluas wawasan. Tetapi juga melatih otak untuk berpikir kritis dan kreatif! (x)
- Aktivitas membaca tidak hanya memperluas wawasan, tetapi juga melatih otak untuk berpikir kritis dan kreatif. (√)
Contoh penulisan judul buku yang benar dan salah:
- Aku dan temanku baru saja membeli buku berjudul “Pesona Bahasa” di Gramedia. (x)
- Aku dan temanku baru saja membeli buku berjudul Pesona Bahasa di Gramedia. (√)
Contoh kesalahan dalam menggunakan tanda hubung dan tanda pisah:
- Rina sudah tinggal di Depok sejak tahun 2005-2025 (x)
- Rina sudah tinggal di Depok sejak tahun 2005–2025 (√)
Pada poin e, penggunaan tanda hubung untuk menandakan rentang waktu, angka atau periode adalah penggunaan yang tidak tepat. Untuk menunjukkan rentang waktu atau angka, Sahabat LBI bisa menggunakan tanda pisah (–), seperti pada contoh poin f.
Kalimat yang Terlalu Panjang
Kesalahan berikutnya yang sering dilakukan ketika menulis adalah membuat kalimat yang terlalu panjang dan melupakan inti kalimatnya. Kalimat yang panjang dapat membingungkan pembaca karena banyaknya informasi yang tercampur tanpa ada pemisahan yang jelas. Selain itu, kalimat seperti ini berpotensi menghilangkan fokus pembaca sehingga pesan utama menjadi tidak tersampaikan.
Perhatikan kalimat berikut.
Setelah saya bangun pagi dan melakukan beberapa kegiatan, seperti menyapu lantai, menyiapkan sarapan untuk keluarga, dan memastikan perlengkapan kuliah sudah siap, saya duduk sejenak untuk menikmati secangkir kopi hangat sembari memeriksa pesan email yang masuk di ponsel saya.
Alih-alih menulis demikian, Sahabat LBI bisa menuliskannya seperti berikut.
Setelah menyelesaikan segala aktivitas di pagi hari, saya duduk menikmati kopi sembari memeriksa pesan di ponsel.
Kalimat di atas jauh lebih efektif dari kalimat sebelumnya, bukan? Kalimat kedua dibuat dengan menampilkan langsung inti pembahasan dan tidak bertele-tele. Pembaca pasti senang, Le!
Penulisan Huruf Miring
Kesalahan penulisan yang juga sering terjadi adalah dalam penulisan kata yang berasal dari bahasa asing atau kata serapan. Ketika menggunakan kata atau frasa dari bahasa asing, sering kali seseorang menuliskannya tanpa memperhatikan kaidah penulisan yang tepat, salah satunya adalah dengan tidak menggunakan huruf berformat miring.
Ketika memasukkan bahasa asing dalam kalimat berbahasa Indonesia, Sahabat LBI harus menuliskannya dalam format huruf miring (italic). Penggunaan huruf miring bertujuan untuk menandai bahwa kata tersebut bukan bagian dari bahasa Indonesia. Selain pada kata atau frasa bahasa asing, penggunaan huruf miring juga berlaku dalam menulis kata yang berasal dari bahasa daerah dan bahasa gaul.
Perhatikan contoh berikut.
- Kami menggunakan metode management yang lebih efisien.
- Jangan ngegas gitu, nanti dia baper.
- Adigang, adigung, dan adiguna merupakan idiom Jawa yang memiliki arti mengandalkan kekuatan, kekuasaan, dan kepintaran.
Cara Menghindari Kesalahan dalam Menulis
Untuk menghindari kesalahan dalam penulisan, berikut adalah tiga cara yang dapat dilakukan.
- Mempelajari Kaidah Kebahasaan yang Sesuai dengan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD)
Memahami aturan EYD yang mencakup penggunaan tanda baca serta cara penulisan yang benar dapat membantu Sahabat LBI menghindari kesalahan dalam penulisan. Dengan mengikuti aturan EYD, tulisan akan lebih terstruktur sehingga pembaca dapat memahami pesan yang disampaikan.
- Membaca Kembali setelah Selesai Menulis
Setelah menulis, penting sekali untuk membaca kembali tulisan yang telah dibuat. Dengan membaca ulang, Sahabat LBI dapat menemukan kesalahan yang tidak terlihat saat pertama kali menulis, baik itu kesalahan dalam pengetikan, struktur kalimat yang tidak tepat, ataupun kekeliruan lainnya. Selain itu, membaca ulang juga membantu memastikan bahwa pesan dapat tersampaikan dengan jelas.
- Mengikuti Pelatihan Penyuntingan
Pelatihan penyuntingan (editing) merupakan investasi penting yang dapat Sahabat LBI miliki untuk meningkatkan kemampuan menulis dan menyunting hasil penulisan. Dengan mengikuti pelatihan penyuntingan, Sahabat LBI dapat menambah wawasan tentang cara menyusun kalimat, memperbaiki tata bahasa, serta meningkatkan kualitas tulisan secara keseluruhan. Nah, dalam waktu dekat, Lembaga Bahasa Indonesia (LBI) akan mengadakan webinar program Penerjemahan dan Penjurubahasaan yang mengangkat bahasan “Menyunting itu Penting”. Pantau terus media sosial Instagram LBI (@lbi_fib_ui) agar Sahabat LBI tidak ketinggalan informasi mengenai pelatihan atau webinar gratis lainnya yang menarik untuk diikuti.
Penulis: Choirunnisa Nur Fitria (Pemagang LBI FIB UI 2025)