Mengenal Dazai Osamu, si Penulis No Longer Human
Halo, Sahabat LBI!
Bagi para pecinta anime dan manga, nama Bungou Stray Dogs bukanlah judul yang asing di telinga. Berawal dari seri manga yang ditulis oleh Kafka Asagiri dan diilustrasikan oleh Songo Harukawa, Bungou Stray Dogs kemudian diadaptasi menjadi anime di bawah studio Bones pada 2016.
Sebagai seri yang populer, pada 2022, manga Bungou Stray Dogs diperkirakan berhasil mencetak 10 juta kopi. Seri ini juga diadaptasi menjadi beragam media meliputi manga spin-off, light novel, film layar lebar, game, dan lainnya. Namun, tahukah kamu? Bahwa di balik setiap karakter yang muncul, masing-masing lahir dengan mengambil para sastrawan populer di seluruh dunia sebagai inspirasinya.
Dari seluruh karakter yang ada, Sahabat LBI dapat menemukan Dazai Osamu di dalamnya. Digambarkan sebagai rekan terdekat pemeran utama yang memiliki kekuatan bernama No Longer Human, bagi para penggiat sastra, nama karakter ini bukan hanya sekedar karakter fiksi semata. Karakter ini terinspirasi dari seorang tokoh bernama Dazai Osamu, si sastrawan besar asal Jepang.
Kehidupan Pribadi
Lahir pada tahun 1909 dengan nama Shūji Tsushima, Dazai Osamu merupakan anak yang lahir dari keluarga yang cukup berada di prefektur Aomori, Jepang. Bakatnya di dalam bidang menulis tidak muncul sekonyong-konyong pada masa tuanya, melainkan telah ada di dalam dirinya sejak masih duduk di bangku sekolah. Sewaktu di sekolah menengah pertama, Dazai menulis beberapa cerita yang kemudian diterbitkan di dalam majalah sastra Aomori High School.
Dalam perjalanan hidupnya, Dazai dihadapkan pada berbagai asam-garam dunia. Ia berkali-kali melakukan percobaan bunuh diri, memiliki adiksi dengan obat terlarang, dan terperangkap dalam dinamika kompleks antara keluarganya maupun kisah cintanya. Percobaan bunuh dirinya pertama kali dilakukan pada 1929 dengan menggunakan pil tidur. Namun, ia berhasil selamat sebelum akhirnya mengulanginya lagi pada 1930. Percobaan demi percobaan terus ia lakukan, hingga pada 1948, ia berhasil melakukan bunuh diri ganda bersama kekasihnya Tomie Yamazaki, yang secara otomatis juga mengakhiri kisah hidupnya.
Kontribusinya dalam Sastra Jepang
Dengan pengalaman pahit yang terus dirasakannya selama menjalani hidup, tulisan Dazai banyak mengeksplorasi unsur tabu di dalam diri manusia yang seringkali ditolak untuk dibahas. Ia kerap kali bercerita mengenai penderitaan, alienasi, penghancuran diri, dan kritik sosial. Kebanyakan karakter yang muncul di dalam tulisannya digambarkan memiliki pergolakan batin emosional yang dapat direnungkan oleh pembaca.
Sepanjang karir kepenulisannya, Dazai banyak menaruh cerminan dirinya di antara tokoh utama yang ia tulis ke dalam buku. Dengan mencampurkan unsur autobiografi dan fiksi, Dazai berhasil merilis sejumlah cerita yang judulnya dapat kita dengar hingga sekarang.
Dari seluruh karya yang ada, No Longer Human merupakan sebuah karya inti yang disebut sebagai mahakarya miliknya. Buku ini mengulas secara intim mengenai seorang karakter yang tak mampu terkoneksi dengan kehidupan masyarakat. No Longer Human telah menjadi sebuah karya klasik yang tidak hanya dikenal oleh masyarakat lokal, tetapi, karya klasik ini juga digemari oleh para pecinta sastra internasional. Buku ini diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris pada 1958 berkat bantuan penerjemah Donald Keene.
Tidak berhenti di sana, selain Bungou Stray Dogs, sosok Dazai Osamu juga menginspirasi berbagai orang untuk mengadaptasi karyanya ke dalam film, teater, maupun musik. Dilansir dari Ebsco, terlepas dari kritik yang ditujukan pada karya sastra maupun kehidupan pribadinya, Dazai Osamu merupakan penulis yang berhasil menarik hati para anak muda. Mulai dari siswa sekolah menengah atas hingga mahasiswa, banyak dari mereka sepakat bahwa Dazai merupakan penulis modern yang mudah dipahami baik secara isi maupun gaya kepenulisan.
Penulis: Chika Ayu (Ilmu Sejarah, 2022)