Menyingkap Kisah dan Makna dari Kue Bulan
Halo, Sahabat LBI!
Kue bulan merupakan sebuah kue kering khas Tiongkok yang memiliki keterkaitan erat dengan perayaan Festival Pertengahan Musim Gugur. Festival ini sendiri merupakan salah satu festival besar di Tiongkok, dan juga merupakan tradisi turun temurun yang dirayakan oleh masyarakat Tiongkok di berbagai dunia, setiap tanggal 15 bulan ke-8 dalam perhitungan kalender lunar China. Di balik bentuknya yang cantik, kue ini tidak hanya sekedar makanan penutup di tengah perayaan, tetapi juga memiliki banyak kisah menarik yang tersimpan di dalamnya dan mewakili kebudayaan China.
Kisah di Balik Eksistensinya
Terdapat beberapa versi berbeda mengenai asal-usul dari eksistensi kue ini; ada yang mengaitkannya dengan mitos dan anekdot, serta ada pula yang menyebut penciptaannya terkait dengan peristiwa Revolusi Ming. Dilansir dari Smithsonian Magazine, dalam konteks mitos paling populer, semua bermula dari kisah cinta antara seorang pemanah dengan Dewi Bulan.
Alkisah, Tiongkok dihadapkan pada cuaca panas ekstrem yang berakibat buruk pada kondisi panen dan kekeringan. Panas ini disebabkan oleh sepuluh matahari yang mengelilingi bumi secara bersamaan. Hou Yi, atau sang pemanah di dalam cerita ini, kemudian memenuhi panggilan dari istana untuk membantu menembak jatuh sembilan dari sepuluh matahari tersebut. Ia berhasil menuntaskan misi yang diberikan berkat kepiawaiannya dalam teknik memanah. Akhirnya berkat keberhasilannya, Hou Yi dihadiahi oleh para dewa sebuah ramuan yang dapat memberikannya keabadian.
Situasi kemudian berubah, pada akhirnya, Hou Yi justru menjadi seorang tiran. Chang’e, istri Hou Yi, mulai merasakan bahwa dengan kepribadian baru suaminya, ramuan keabadian hanya akan menjadi risiko yang berbahaya. Ia lalu memutuskan menenggak ramuan tersebut dan diangkat oleh dewa ke atas bulan. Dalam versi lain, ada juga yang menyebut bahwa alasan Chang’e menenggak ramuan itu bukanlah karena Hou Yi berubah menjadi tiran, tetapi karena murid Hou Yi mencoba merampok ramuan tersebut ketika Hou Yi tidak ada di rumah. Kepergian Cheng’e menyisakan kesedihan bagi hati Hou Yi. Kerinduan yang ia rasakan akibat kepergian istrinya kemudian membuatnya menciptakan sebuah persembahan berupa kue bulan.
Simbolisasi dan Berbagai Jenis Kue Bulan
Kue bulan pada umumnya berbentuk bulat seperti bulan dan memiliki ukuran sekitar 10 sentimeter. Ketika sudah mendekati hari pelaksanaan festival, kue ini dapat ditemukan hampir di berbagai supermarket, toko kue, ataupun toko oleh-oleh. Saat ini, terdapat berbagai variasi rasa dan cara pembuatan kue bulan. Dilansir dari China Highlights, sepuluh rasa terbaik yang direkomendasikan ialah:
- Five Kernel and Roast Pork
- Red Bean Pante
- Lotus Seed Paste
- Snow-Skin
- Fruit and Vegetable
- Chocolate
- Green Tea
- Ice Cream
- Cream Cheese
- Seafood
Meskipun ada berbagai variasi rasa, kue bulan selalu disantap dengan cara yang sama. Biasanya, kue ini disantap ketika makan malam reuni bersama keluarga sambil melihat bulan yang bersinar terang. Itulah sebabnya, menurut Xiaohuan Zhao, seorang sarjana sastra dan teater Tiongkok dari Universitas Sydney, kue bulan merupakan sebuah simbol persatuan, kesatuan, dan harmoni
Penulis: Chika Ayu (Ilmu Sejarah, 2022)