Ōkunoshima: Rumah Bagi Para Kawanan Kelinci di Jepang
Halo, Sahabat LBI!
Sahabat LBI mungkin sering mendengar tentang Pulau Aoshima di Jepang yang terkenal sebagai rumah bagi kawanan kucing. Namun, tahukah Sahabat LBI bahwa selain pulau itu, masih ada satu pulau lainnya di Jepang yang dihuni oleh sekawanan hewan menggemaskan dan menjadi salah satu destinasi wisata favorit para pencinta hewan. Pulau itu ialah Okunoshima (大久野島), atau seringkali disebut sebagai Pulau Kelinci, yang terletak di bagian selatan Prefektur Hiroshima, Jepang.
Surga bagi Pecinta Kelinci
Seperti namanya, pulau ini merupakan sebuah rumah aman bagi ribuan kelinci liar. Dilansir dari Japan Endless Discovery, tidak ada yang tahu secara pasti jumlah kelinci yang berkeliaran bebas di sekitar kawasan itu. Jumlahnya terus bertambah berkat tak adanya predator alami yang memangsa mereka; bahkan hewan seperti anjing dan kucing juga dilarang masuk ke dalam kawasan ini demi menjaga kehidupan para kelinci yang ada.
Jika ditanya dari mana para kelinci tersebut berasal, sayangnya, belum ada yang mampu menjawabnya secara pasti. Setidaknya ada dua versi cerita yang dipercaya oleh banyak orang untuk menjelaskan asal-usulnya; ada yang menyebut bahwa kawanan kelinci tersebut berasal dari hasil perkembangbiakkan delapan ekor kelinci yang dilepaskan oleh anak-anak sekolahan pada 1971. Namun, ada juga yang beranggapan bahwa kelinci-kelinci itu merupakan subyek percobaan yang dilepaskan setelah Perang Dunia II usai.
Sisi Lain dari Pulau Ini
Di balik popularitas karena adanya kawanan kelinci yang menggemaskan, pulau Okunoshima juga menyimpan satu cerita kelam yang menggugah rasa penasaran para wisatawan.
Berangkat ke tahun 1925, Jepang pada masa itu secara resmi menandatangani Protokol Jenewa yang menyatakan pelarangan terhadap perang kimia. Namun, empat tahun setelahnya, Jepang justru membangun sebuah pabrik rahasia di pulau ini. Pabrik itu memproduksi berbagai senjata kimia seperti gas mustard, gas air mata, dan bom balon.
Pemerintah Jepang saat itu merahasiakan kegiatan yang dilakukan dalam pabrik tersebut; tidak hanya kepada dunia luar tetapi termasuk penduduk setempat. Pengakuan mengenai kegiatan yang terjadi baru dibeberkan setelah perang berakhir, dan pemerintah juga menawarkan kompensasi finansial maupun medis bagi warga sekitar yang terkena imbasnya.
Saat ini, sejarah tersebut tidak lagi ditutupi, dan justru dapat disaksikan oleh setiap wisatawan lewat Okunoshima Poison Gas Museum (大久野島毒ガス資料館).
Penulis: Chika Ayu (Ilmu Sejarah, 2022)