Grammar atau Speaking: Mana yang Harus Diprioritaskan Saat Mempelajari Bahasa Inggris?
Dalam proses pembelajaran bahasa Inggris, satu pertanyaan yang sering muncul adalah: "Sebaiknya belajar grammar atau speaking terlebih dahulu?" Pertanyaan ini terdengar sederhana, tetapi sebenarnya mampu memunculkan dilema pada banyak pemelajar bahasa. Sebagian orang merasa harus mahir terlebih dahulu secara tata bahasa sebelum mulai berbicara, sementara yang lainnya memilih untuk langsung praktik berbicara meski memiliki kemampuan tata bahasa yang belum sempurna.
Bagi sebagian orang Indonesia yang terbiasa dengan pendekatan pembelajaran bahasa Inggris di institusi pendidikan formal, grammar sering kali menjadi titik awal pembelajaran. Sejak kecil, kita diajarkan untuk memahami rumus tenses, struktur kalimat, dan berbagai aturan dasar lainnya. Sistem pembelajaran ini bertujuan agar para pemelajar dapat langsung mempelajari bentuk kalimat bahasa Inggris dengan tepat. Namun, cara ini terkadang membuat pemelajar cenderung akan merasa takut terhadap munculnya kesalahan. Akibatnya, meskipun mengetahui aturannya, pemelajar menjadi ragu atau bahkan enggan untuk berbicara karena khawatir membuat kesalahan.
Padahal, bahasa pada dasarnya merupakan alat komunikasi, bukan sekadar kumpulan kata yang dipenuhi aturan. Pembelajaran bahasa diperlukan agar dapat digunakan secara efektif dan optimal dalam kehidupan nyata– untuk menyapa, mengungkapkan pendapat, menyampaikan pertanyaan, dan hal lainnya yang berkaitan dengan komunikasi antarmanusia. Penting untuk disadari bahwa berbicara tidak hanya sekadar menyusun kalimat lisan secara gramatikal, tetapi juga perlu melibatkan keberanian dan keterbiasaan.
Pada hakikatnya, speaking dan grammar bukanlah dua unsur yang harus dipertentangkan, melainkan saling melengkapi. Namun, jika Sahabat LBI adalah seorang pemula dalam pembelajaran bahasa Inggris, akan jauh lebih efektif jika memprioritaskan pembelajaran pada speaking terlebih dahulu. Dengan membiasakan diri mendengar dan menirukan pelafalan kata dalam bahasa Inggris, Sahabat LBI akan dapat menyerap struktur kalimat secara alami. Sama seperti anak-anak yang mempelajari bahasa ibu, mereka tidak mengawalinya dengan mempelajari struktur kalimat, tetapi secara alami dimulai ketika mereka mendengar, meniru, lalu kemudian berbicara.
Latihan berbicara pun tidak harus dilakukan dalam pembelajaran formal. Sahabat LBI dapat memulainya dengan hal-hal sederhana, seperti dengan melakukan percakapan ringan dalam bahasa Inggris bersama teman. Sahabat LBI juga dapat melatih kemampuan speaking dan listening dengan mendengarkan dan menyanyikan lagu-lagu berbahasa Inggris–cobalah menyanyikan liriknya sambil memahami maknanya. Selain itu, Sahabat LBI juga dapat menonton film dan serial favorit dengan subtitle berbahasa Inggris. Kegiatan ini bukan hanya membantu memperkaya kosakata, tetapi juga membiasakan diri terhadap pola kalimat yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari oleh penutur jati.
Jika ingin mempelajari bahasa Inggris dengan cara yang menyenangkan dan efektif, Sahabat LBI dapat memulainya dengan mengikuti Kursus Bahasa Inggris di Lembaga Bahasa Internasional FIB UI. Di LBI, Sahabat akan belajar dengan pendampingan dari pengajar berpengalaman dan suasana kelas yang mendukung. Informasi selengkapnya dapat diakses melalui tautan berikut: https://lbifib.ui.ac.id/id/blog.
Penulis: Choirunnisa Nur F (Prodi Indonesia 2022)