Happy Ho-Ho-Ho-Holidays! Mengulik Singkat Sejarah di Balik Perayaan Natal
“All I want for Christmas is you~!”
Merry Christmas, Sahabat LBI! Lirik lagu di atas sudah terngiang-ngiang di telinga belum nih? Atau mungkin ternyata Sahabat LBI sudah mencari banyak inspirasi hadiah natal untuk orang-orang terdekat?
Hari Natal (Christmas) setiap tahunnya menjadi hari yang sangat berarti bagi umat Kristiani. Pasalnya, hari yang jatuh pada tanggal 25 Desember tersebut merupakan hari perayaan lahirnya Yesus Kristus. Pada tahun 2024 ini, Hari Natal dirayakan pada hari Rabu minggu ke-4 bulan Desember.
Istilah Christmas berasal dari kata Crīstesmæsse dalam bahasa Inggris Kuno yang bermakna ‘Christ’s Mass’. Penggunaannya pertama kali tercatat dalam sejarah pada tahun 1038. Kata Crīstesmæsse sendiri merupakan kata hasil terjemahan dari bahasa Yunani dan Ibrani yang memiliki arti ‘anointed’.
Dilansir dari laman English Heritage, Hari Natal yang kita kenali saat ini adalah bentuk perayaan yang ditemukan semasa kepemimpinan Ratu Victoria. Keluarga kerajaan Ratu Victoria dan Pangeran Albert memainkan peran yang sangat penting dalam perubahan bentuk perayaan Hari Natal. Pada saat itu, perayaan Natal yang sebelumnya terhenti karena adanya reformasi agama dan reformasi tata krama kembali hidup pada abad XIX — tata cara perayaan disesuaikan kembali demi populasi kelas menengah dan perkotaan yang semakin meningkat.
Pada awalnya diketahui bahwa penggunaan pohon Natal yang diimpor langsung dari Jerman dipopulerkan oleh keluarga kerajaan Ratu Victoria. Kegiatan bertukar hadiah pun menjadi sebuah tradisi yang kerap kali dilakukan pada Hari Natal. Pada zaman kepemimpinan Ratu Victoria, anak-anak biasanya akan mendapatkan hadiah sederhana berupa makanan manis, kacang-kacangan, atau buah jeruk pada masa Natal.
Kebiasaan pada saat Natal yang dilakukan pada masa Ratu Victoria ialah peribadatan bersama dengan keluarga ke gereja. Tidak hanya itu, kebiasaan lain juga dapat ditemukan ketika hari perayaan Natal adalah beramal dengan memberikan hadiah atau menggelar pesta yang meriah oleh keluarga kaya raya untuk menjamu keluarga lainnya yang kurang berkecukupan. Masih banyak elemen Natal yang kita kenal saat ini yang berasal dari zaman tersebut, contohnya adalah tradisi pengiriman pesan menggunakan kartu ucapan Natal hingga tradisi menyantap hidangan kalkun saat Natal.
Ternyata banyak dari unsur perayaan Natal yang kita temukan saat ini memiliki sejarah yang menarik ya, Sahabat LBI? Jangan lupa untuk membagikan hadiah Natalmu dengan penuh sukacita setelah mengetahui informasi ini ya, Sahabat LBI!
Penulis: Ganesha Anugrah Ratri (Prodi Indonesia 2022)