Kata Serapan dalam Bahasa Indonesia: Bahasa Daerah
Indonesia kaya akan bahasa daerah, tepatnya terdapat 718 bahasa daerah di negara multikultural ini. Keragaman ini menyebabkan terjadinya kontak dan saling serap antarbahasa daerah yang bermanfaat bagi perkembangan bahasa Indonesia. Penyerapan dari bahasa daerah perlu dilakukan karena terdapat banyak konsep dari bahasa daerah yang tidak dapat ditemukan kosakata yang tepat untuk mendeskripsikannya dalam bahasa Indonesia; dan jikapun ada biasanya berbentuk frasa.
Jumlah kosakata serapan berbanding lurus dengan jumlah penuturnya, semakin banyak orang yang menuturkannya, semakin besar pula kecenderungan kosakata dari bahasa tersebut akan diserap. Lima bahasa daerah penyumbang kosakata terbesar untuk bahasa Indonesia antara lain bahasa Jawa, Minangkabau, Sunda, Madura, dan Bali. Berikut merupakan kata-kata serapan dari bahasa daerah yang umum digunakan dan mungkin kerap Sahabat LBI dengar dalam percakapan sehari-hari.
- Jawa
Bahasa Jawa adalah bahasa yang paling banyak menyumbangkan kosakata serapan bahasa daerah, dengan jumlah 1.109 kata, yang beberapa di antaranya meliputi ampuh, meleot, dan ngoyo. Ampuh berarti mempunyai pengaruh atau kekuatan gaib yang luar biasa, sakti, manjur, dan mujarab; meleot berarti miring, turun, melengkung; dan ngoyo bermakna memaksakan diri melakukan sesuatu tanpa mempertimbangkan kemampuan, kondisi, dan waktu.
- Minangkabau
Tahukah Sahabat LBI kalau kata sifat seperti bijak dan cakap ternyata diserap dari bahasa Minangkabau? Akan tetapi, mungkin pengertiannya sedikit berbeda. Dalam bahasa Minangkabau, kata bijak bermakna pandai bercakap-cakap dan kata cakap bermakna tangkas; cekatan (tidak lamban).
- Sunda
Kosakata serapan dari bahasa Sunda berjumlah 223 kata, dan beberapa di antaranya adalah bangor, jeding, dan ujug-ujug. Bangor adalah nakal dan usil yang mengganggu, jeding bermakna bibir yang berbentuk melentik ke atas, dan ujug-ujug sama dengan tiba-tiba.
- Madura
Kesenian marawis dibawa ke Indonesia oleh para ulama Hadramaut atau Yaman yang ingin berdakwah, dan kesenian marawis ini dipentaskan pertama kali di Madura pada tahun 1892. Kata marawis dan hadrah diserap dari bahasa Madura. Definisi dari marawis adalah gendang kecil yang kedua lubangnya ditutup kulit, dan hadrah berarti repertoar lagu kasidah yang dilakukan oleh kaum laki-laki dengan diiringi rebana bersimbal sambil ditarikan.
- Bali
Beberapa kata yang diserap dari bahasa Bali mencakup kosakata yang digunakan dalam upacara agama atau adat, seperti melasti dan pancawalikrama. Melasti adalah upacara penyucian arca-arca simbol dewa di laut, dan pancawalikrama adalah upacara kurban yang diadakan sepuluh tahun sekali menjelang Hari Raya Saka, Nyepi, yang bertujuan agar masyarakat dan negara bersih dan selamat, terhindar dari malapetaka, dan sebagainya. Selain itu, kata mendengkleng, yang berarti berdiri dengan menggunakan satu kaki, juga diserap dari bahasa Bali.
Sahabat LBI dapat mengidentifikasi kosakata dari bahasa daerah di KBBI dengan melihat label yang ditulis antara lema dan kelas kata, serta melihat informasi asal bahasa yang ada definisi.
Bahasa daerah, dalam hubungannya dengan bahasa Indonesia, berfungsi sebagai pendukung bahasa Indonesia, sebagai bahasa pengantar di tingkat permulaan sekolah dasar di daerah tertentu untuk memperlancar pengajaran bahasa Indonesia dan/atau pelajaran lain, dan sebagai sumber kebahasaan untuk memperkaya bahasa Indonesia, karena keragaman kosakata daerah mencerminkan kearifan budaya lokal.
Penulis: Anna Maura Aulia Rambe (Prodi Prancis 2021)