Para Penulis Dongeng Klasik Populer: Dari Putri Duyung, sampai Kura-Kura dan Kelinci
Apakah ada dari Sahabat LBI yang sewaktu kecil sering membaca, mendengar, ataupun menonton kisah-kisah negeri dongeng yang penuh dengan keajaiban? Kisah-kisah tersebut telah menjadi jembatan antar generasi, baik untuk menjadi hiburan ataupun menjadi penyampai pesan moral. Akan tetapi, tahukah Sahabat LBI, siapa para pencipta kisah-kisah tersebut? Yuk berkenalan dengan 3 penulis dongeng klasik populer yang telah menghidupkan imajinasi anak-anak di seluruh penjuru dunia!
- H. C. Andersen
Kalau Sahabat LBI menyukai Ariel dari “The Little Mermaid”, kenalan dulu yuk dengan pencipta karakter asli putri duyung cilik tersebut, yaitu Hans Christian Andersen! Penulis dari Denmark ini dikenal dengan gaya penulisannya yang banyak menyisipkan nilai-nilai moral dan sebagian besar berakar pada pengalaman pribadinya. Salah satu contoh dari dongeng yang populer yaitu: “The Ugly Duckling” atau “Itik Buruk Rupa”, menggambarkan perasaan keterasingan yang pernah dilalui oleh Andersen sewaktu belia.
Dalam situs “Hans Christian Andersen Centre” tertulis bahwa perjalanan sastra Andersen melejit di tahun 1830-an, ketika novel-novelnya menjadi populer di Jerman. Sebelum memulai karir sebagai penulis cerita fantasi, ia sempat menjadi aktor dan penulis naskah untuk beberapa panggung di Kopenhagen. Selain “The Little Mermaid” dan “The Ugly Duckling”, Andersen juga merupakan penulis dari kisah “Thumbelina”, “The Little Match Girl”, “The Princess and The Pea”, dan tentu saja “The Snow Queen” yang menjadi inspirasi pembuatan film “Frozen”.
- Grimm Bersaudara
Kakak beradik Grimm ini (Jacob Grimm dan Wilhelm Grimm) telah berjasa atas terbitnya cerita-cerita rakyat populer dari daratan Eropa, seperti “Cinderella”, “Hansel and Gretel”, “Snow White”, dan “Rapunzel”. Selain menyusun cerita sendiri, mereka juga mengumpulkan cerita-cerita tersebut melalui perjalanan dari tempat ke tempat, dengan narasumber para petani dan penduduk di sekitar. Meskipun dalam versi orisinil, cerita-cerita tersebut memiliki alur yang lebih gelap, dan melalui adaptasi modern cerita-cerita tersebut dikembangkan menjadi lebih ramah anak.
Tidak hanya terkenal sebagai pendongeng, Grimm Bersaudara juga merupakan tokoh intelektual penting dalam sejarah budaya Jerman dan Eropa. Dilansir dari situs “Brüder Grimm”, kedua bersaudara ini telah memberikan banyak kontribusi di bidang linguistik, sastra Jermanik, hukum, sejarah, dan mitologi, serta beberapa kontribusi politik di Hessen, Jerman, dan Eropa.
- Aisopos
Jika penulis-penulis sebelumnya memiliki gaya penuansaan cerita kerajaan ataupun cerita rakyat, Aisopos atau yang biasa dikenal dengan Aesop, memiliki penuansaan cerita yang menjadikan para hewan sebagai karakter utama. Penuansaan tersebut membuat cerita-ceritanya dikenal sebagai Fabel Aesop. Ciri khas dari Fabel Aesop adalah kesederhanaan dalam penyampaian cerita dan adanya pesan-pesan moral yang kuat—seperti dalam salah satu cerita populer, “Kura-Kura dan Kelinci” yang mengajarkan pentingnya ketekunan dan akibat dari kesombongan. Sahabat LBI juga dapat menemukan pesan-pesan menarik lainnya dalam cerita “Angsa yang Bertelur Emas”, “Serigala Berbulu Domba”, “Tikus Kota dan Tikus Desa”, dan berbagai cerita populer lain dalam Fabel Aesop.
Awalnya karya Aesop diceritakan secara lisan, melalui mulut ke mulut di antara masyarakat. Ketika Fabel Aesop akhirnya dikumpulkan menjadi tulisan, karya-karya tersebut diterjemahkan dan diajarkan kepada para cendekiawan Romawi. Meskipun sangat terkenal, kisah hidup Aesop sendiri masih menjadi teka-teki dan perdebatan di antara para akademisi. Siapa sangka cerita-cerita hewan, yang kini sering kita lihat dan dengar baik dalam bentuk animasi ataupun cerita bergambar, ini ternyata merupakan karangan seorang penutur cerita Yunani dari masa Sebelum Masehi!
Penulis : Ross Roudhotul J. (Sastra Belanda 2022)