Sanggul Tanduk Khas Perempuan Suku Miao di China
China dikenal sebagai negara dengan keragaman budaya yang luar biasa. Di balik kemajuan modern yang pesat, masih banyak tradisi kuno yang tetap dipertahankan oleh berbagai kelompok etnis di sana. Salah satu tradisi unik yang mencuri perhatian adalah gaya rambut berbentuk tanduk yang dikenakan oleh perempuan dari suku Miao, salah satu etnis terbesar di Tiongkok.
Sejarah dan Makna Rambut Tanduk
Pada masa lampau, masyarakat suku Miao mempercayai bahwa hiasan kepala berbentuk tanduk berfungsi untuk mengusir hewan buas yang sering mengganggu ketika mereka bertani di pegunungan. Seiring waktu, tradisi tersebut mengalami pergeseran makna. Kini, hiasan dari rambut leluhur itu hanya digunakan dalam upacara adat atau perayaan budaya tertentu.
Hiasan kepala ini memiliki bentuk yang unik dan ukuran yang besar, bahkan beratnya bisa mencapai 4 kilogram. Menariknya, dahulu hiasan ini tidak hanya dipakai oleh perempuan, tetapi juga oleh laki-laki. Namun, seiring perubahan zaman dan peran sosial, laki-laki suku Miao perlahan-lahan meninggalkan tradisi ini, sementara para perempuan di suku ini masih mempertahankannya sebagai simbol kebanggaan budaya dan warisan leluhur
Konde tanduk ini dibentuk dari rambut asli, benang wol, serta linen yang disangga dengan kayu ringan dan kain putih. Rambut ini kemudian dibungkus di sekitar rangka tersebut dan disusun dengan rapi membentuk dua tanduk di sisi kepala. Pada beberapa daerah, sanggul tanduk ini dibuat dengan sangat besar dan mencolok, menyerupai tanduk sapi, sementara di wilayah lainnya bentuknya dibuat lebih ramping.
Hiasan kepala berbentuk tanduk sapi dalam budaya suku Miao melambangkan penghormatan terhadap hewan sapi, yang dianggap suci oleh masyarakat setempat. Bagi perempuan Miao, tradisi ini bukan hanya simbol warisan leluhur, tetapi juga sarana untuk menumbuhkan rasa percaya diri dan menonjolkan kecantikan mereka.
Apakah Tradisi Ini Masih Ada?
Seiring dengan perkembangan zaman dan masuknya budaya global, gaya hidup masyarakat Miao pun ikut berubah. Saat ini rambut tanduk tidak lagi dikenakan setiap hari, terutama oleh generasi muda yang lebih memilih gaya modern. Namun, tradisi ini belum sepenuhnya hilang. Konde tanduk masih tetap dikenakan dalam perayaan adat dan festival budaya yang rutin digelar di wilayah Miao.
Penulis: Choirunnisa (Prodi Indonesia 2022)