Tradisi Thanksgiving dalam Budaya Amerika Serikat
"Nothing is more honorable than a grateful heart." — William Wordsworth
Thanksgiving merupakan salah satu hari libur nasional di Amerika Serikat yang dirayakan dengan cara makan bersama dengan keluarga dan kerabat terdekat untuk mengungkapkan rasa syukur atas apa yang mereka miliki dan berkat-berkat lainnya di sepanjang tahun. Dirayakan setiap hari Kamis pada minggu keempat bulan November sejak tahun 1621, di tahun ini Hari Thanksgiving jatuh pada tanggal 28 November 2024.
Perayaan pertama Thanksgiving pada tahun 1621 dilakukan oleh para pemukim Inggris (Pilgrims) dan penduduk asli Amerika (Wampanoag) di Plymouth, Massachusetts, sebagai ungkapan syukur atas panen yang melimpah. Thanksgiving ditetapkan sebagai hari libur nasional Amerika Serikat oleh Presiden Abraham Lincoln pada tahun 1863 di tengah Perang Saudara, untuk mempromosikan persatuan dan rasa syukur.
Hari selanjutnya setelah perayaan Thanksgiving dikenal dengan sebutan Black Friday, yaitu hari di mana para penjual mengiklankan dan menawarkan promo atau diskon besar-besaran kepada para pembeli. Perayaan ini menandai dimulainya musim belanja untuk persiapan menyambut Natal. Umumnya, pada pekan ini masyarakat melakukan perjalanan dan mengunjungi keluarga dan kerabat untuk berkumpul dan melakukan perayaan makan bersama, dengan menu makanan yang biasanya berisi kalkun panggang dengan isian, kentang, sayuran, saus cranberry, saus kental, dan pai labu.
Sebagian besar kantor pemerintah, bisnis, sekolah, universitas, perguruan tinggi, dan organisasi lainnya tutup pada Hari Thanksgiving untuk memberikan para siswa dan staf akhir pekan panjang untuk merayakan Thanksgiving. Hari Thanksgiving adalah salah satu periode tersibuk untuk perjalanan di Amerika Serikat, yang sering kali menjadi penyebab terjadinya kemacetan dan kepadatan lalu lintas, ditambah dengan sistem angkutan umum yang tidak beroperasi seperti jadwal regulernya.
Thanksgiving tidak hanya dirayakan dengan makanan dan tradisi kumpul keluarga, tetapi juga merupakan suatu refleksi atas rasa syukur sebagai bagian penting dari nilai kemanusiaan yang ada di berbagai budaya. Thanksgiving mulai dirayakan di berbagai negara di luar Amerika Serikat, meskipun dengan adaptasi budaya lokal. Banyak budaya yang juga memiliki tradisi syukur serupa atas hasil panen, seperti Hari Chuseok di Korea, Festival Erntedankfest di Jerman, atau Hari Raya Pongal di India, yang semuanya melibatkan ungkapan syukur kepada alam atau dewa.
Pada akhirnya, Thanksgiving bukan hanya menjadi tradisi di Amerika Serikat semata, tetapi juga menjadi simbol universal rasa syukur yang bisa diungkapkan dalam berbagai bahasa dan budaya. Dalam dunia yang semakin terhubung, memahami dan menghormati cara orang lain mengungkapkan rasa syukur adalah langkah penting menuju keharmonisan global.
Penulis: Anna Maura Aulia Rambe (Prodi Prancis 2021)