3 Rekomendasi Film Jepang yang Dapat Menguras Air Mata
Jepang merupakan salah satu negara yang dikenal dengan kekayaan budaya populernya, seperti yang kian berkembang dalam musik, drama, film, hingga kuliner. Meskipun pada awalnya cukup sulit diakses oleh penonton internasional, beberapa tahun belakangan ini banyak drama dan film Jepang yang mulai menggandeng platform OTT (aplikasi streaming video dan audio), seperti Netflix, untuk turut menayangkannya sehingga dapat menjangkau penonton mancanegara.
Kepopuleran drama dan film Jepang–khususnya di Indonesia–cukup berkaitan dengan istilah Jtrauma, yaitu istilah yang digunakan untuk menggambarkan perasaan penonton ketika menamatkan sebuah drama/film Jepang yang sering kali memiliki akhir yang menyedihkan (sad ending). Selain itu, drama dan film Jepang memang memiliki kekhasan sendiri, dengan alur cerita yang dibuat sangat realistis sehingga penonton dapat merasakan pengalaman menonton dengan perasaan yang lebih dalam.
Pada artikel ini, akan dibahas beberapa film asal Jepang yang memiliki kisah dan alur yang menyayat hati dan menguras air mata bagi siapa pun yang menontonnya.
1. Even If This Love Disappears from the World Tonight (今夜、世界からこの恋が消えても)
Film yang pertama kali dirilis di Jepang pada bulan Juli tahun 2022 dengan durasi 2 jam 1 menit ini menceritakan kisah dari dua tokoh utama, yaitu Toru Kamiya dan Maori Hino. Toru mendapat tantangan untuk menyatakan perasaan palsu kepada Maori, yang secara mengejutkan diterima oleh Maori dengan syarat keduanya tidak boleh saling jatuh cinta ketika menjalani hubungan. Kisah Toru dan Maori yang begitu manis membuat keduanya tanpa sadar telah jatuh cinta satu sama lain dan seolah melupakan janji yang dibuat sebelumnya. Akan tetapi, konflik mulai muncul ketika Maori diketahui mengidap penyakit amnesia anterograde, yaitu hilangnya ingatan ketika mulai tertidur. Untuk mengingat hal-hal yang telah dijalani sebelumnya, Maori selalu mencatatnya di dalam bukunya sehingga dapat membacanya kembali keesokan harinya. Namun, segala rintangan yang mampu mereka lewati nyatanya tidak membawa akhir yang menyenangkan bagi keduanya. Penonton akan mulai dibawa terombang-ambing dalam emosi pada pertengahan hingga akhir cerita dengan alur cerita yang menguras air mata.
2. Drawing Closer (余命一年の僕が、余命半年の君と出会った話)
Drawing Closer dirilis pada tahun 2024 dan memiliki durasi 2 jam. Pada awal kemunculannya, film ini langsung menjadi hit di beberapa negara, termasuk di Indonesia. Banyak penonton yang berpendapat bahwa film ini sangat cocok menjadi pilihan ketika mencari tontonan yang realistis dan menguras air mata. Film ini mengisahkan Akito Hayasaka–seorang pemuda berusia 17 tahun–yang didiagnosis memiliki sisa waktu 1 tahun untuk hidup akibat penyakit yang dideritanya. Ia kemudian bertemu dengan Haruna Sakurai, yang juga bernasib serupa dan hanya memiliki waktu 6 bulan ke depan untuk hidup. Pertemuan keduanya dimulai ketika Akito melihat Haruna sedang menggambar di rumah sakit. Haruna yang tetap ceria meskipun sedang menjalani takdir yang tak mudah membuat Akito tersentuh dan keduanya mulai saling mendukung dalam menjalani perawatan di rumah sakit.
Dalam perjalanan keduanya menjalani kehidupan, Akito dan Haruna menciptakan banyak memori manis dengan komitmen menikmati kebahagiaan pada setiap hari dalam sisa waktunya. Namun, di sela-sela perjalanannya, kisah mereka juga diwarnai dengan kesedihan yang mendalam dengan beberapa konflik yang mulai timbul di pertengahan cerita, juga pada akhir film yang sangat menyayat hati.
3. Orange (オレンジ)
Berbeda dengan dua film sebelumnya yang dirilis pada tahun 2020-an, film Orange pertama kali dirilis pada tahun 2015 dengan durasi 2 jam 19 menit. Meskipun tahun rilisnya terbilang sudah cukup lama, tetapi kisah dan pesan yang dibawakan pada film ini rasanya tak lekang oleh waktu. Selain bergenre roman dan persahabatan, film ini juga menggabungkan kesan fantasi dengan dunia nyata, yang dikisahkan dalam adegan ketika Naho Takamiya menerima surat yang ditulis oleh dirinya sendiri di masa depan. Surat tersebut berisi peringatan untuk memperhatikan Kakeru Naruse, yang di masa depan akan mengalami takdir hidup yang tragis. Naho bersama empat sahabatnya–Suwa, Azusa, Takako, dan Hagita–berusaha menjaga Kakeru agar kejadian yang telah tertulis di surat tidak terjadi pada dunia paralel mereka.
Perjalanan keenam sahabat tersebut diiringi banyak tawa, tangis, dan konflik yang dapat menyentuh hati penonton dengan melihat perjuangan serta kekompakan mereka untuk saling membantu. Tokoh Kakeru pun digambarkan secara detail, sehingga permasalahan dan pergolakan batin yang dialaminya dapat membuat penonton meneteskan air mata seolah turut merasakannya.
Nah, dari ketiga film yang telah dijabarkan ini, apakah ada yang pernah Sahabat LBI saksikan? Semoga rekomendasi yang diberikan dapat bermanfaat dan menambah daftar tontonan Sahabat LBI ya!
Penulis: Deswita Kusuma Siriani (Prodi Indonesia 2022)