Mau Belajar Bahasa Isyarat, Mulai Dari Mana, Ya?
Halo Sahabat LBI! Apakah Sahabat LBI mengetahui mengenai bahasa isyarat atau mungkin pernah mempelajarinya? Bahasa isyarat merupakan alat komunikasi yang penting bagi Teman Tuli. Meski sering dianggap sebagai bahasa yang "khusus", bahasa isyarat sebenarnya memiliki peran besar dalam membangun inklusivitas sosial dan memperluas jangkauan komunikasi antarmanusia. Sayangnya, kesadaran masyarakat umum tentang pentingnya belajar bahasa isyarat masih terbatas. Banyak masyarakat yang tertarik untuk mempelajarinya, tetapi tidak tahu harus memulai dari mana. Artikel ini akan membahas mengenai langkah awal yang dapat dilakukan oleh Sahabat LBI yang ingin belajar bahasa isyarat. Yuk, simak penjelasan berikut ini!
- Kenali budaya Tuli
Sebelum mempelajari bahasa isyarat, salah satu hal yang penting untuk dipelajari terlebih dahulu adalah memahami budaya Tuli. Budaya Tuli adalah kumpulan nilai, tradisi, kepercayaan, praktik, dan cara hidup yang dimiliki oleh komunitas Tuli, yaitu suatu komunitas sosial masyarakat Tuli yang menggunakan bahasa isyarat sebagai alat komunikasi utama. Budaya ini tidak hanya berfokus pada tuli sebagai kondisi fisik, tetapi juga sebagai identitas sosial dan budaya yang unik. Budaya Tuli tidak hanya mencakup bahasa isyarat, tetapi juga nilai, tradisi, dan cara pandang yang berbeda dari budaya Dengar (sebutan bagi kelompok budaya masyarakat dengan tanpa keterbatasan kemampuan pendengaran). Dengan mengenal budaya ini, pembelajar bahasa isyarat dapat lebih memahami konteks komunikasi yang digunakan dan membangun hubungan yang lebih autentik dengan komunitas Tuli.
- Ketahui jenis sistem isyarat bahasa
Bahasa isyarat adalah sistem komunikasi visual yang digunakan oleh komunitas Tuli untuk berinteraksi. Namun, seperti halnya bahasa lisan, setiap negara atau bahkan daerah dapat memiliki sistem isyarat bahasa yang berbeda, dengan struktur, kosakata, dan aturan tata bahasa yang unik. Sebagai contoh, di Indonesia terdapat 2 sistem isyarat bahasa, yakni SIBI dan BISINDO, sedangkan di luar negeri terdapat jenis sistem isyarat bahasa lainnya seperti American Sign Language (ASL).
- Belajar langsung dari Teman Tuli
Salah satu cara terbaik untuk mempelajari bahasa isyarat adalah dengan pembelajaran langsung dengan Teman Tuli. Mereka adalah pengguna asli bahasa isyarat dan memiliki pemahaman mendalam tentang cara berkomunikasi secara visual. Selain itu, belajar langsung dari komunitas Tuli memberikan pengalaman yang otentik dan memungkinkan pembelajar memahami bahasa isyarat dalam konteks budaya Tuli yang sebenarnya. Berdasarkan informasi yang tercantum dalam laman pusbisindo.org, Orang Dengar tidak memiliki hak, bahkan tidak diperbolehkan untuk mengajarkan bahasa isyarat, karena bahasa isyarat adalah bahasa yang kompleks dengan tata bahasa dan semantik tersendiri, bukan hanya sebatas terjemahan dari bahasa Indonesia, sehingga yang dapat membagikan pengalaman dan memberikan pemahaman yang lebih tepat adalah Teman Tuli. Pembelajaran mengenai bahasa isyarat dengan fasilitator Orang Dengar dikhawatirkan dapat menimbulkan penyampaian informasi atau cara penggunaan sistem bahasa tersebut dengan kurang tepat.
- Belajar dari hal dasar
Pembelajaran bahasa isyarat dapat dimulai dengan pendekatan yang sederhana dan sistematis. Fokus pada dasar-dasar bahasa isyarat adalah langkah awal yang penting untuk membangun pemahaman dan keterampilan komunikasi yang kuat. Sahabat LBI dapat mulai dengan mempelajari alfabet dalam bahasa isyarat, angka, kata sapaan, dan kosakata lainnya yang biasa digunakan dalam kegiatan sehari-hari. Selain itu, penting juga bagi kita untuk mempelajari berbagai ekspresi wajah dan bahasa tubuh dalam mendukung penggunaan bahasa isyarat.
- Mengunjungi tempat yang mengusung konsep inklusivitas dengan memberdayakan Teman Tuli
Salah satu cara memahami lebih dalam budaya Tuli sekaligus mempraktikkan bahasa isyarat adalah dengan mengunjungi tempat-tempat yang mendukung inklusivitas dan memberdayakan Teman Tuli. Tempat-tempat ini tidak hanya memberikan ruang bagi komunitas Tuli untuk berkontribusi secara aktif, tetapi juga menjadi jembatan bagi masyarakat umum untuk belajar dan berinteraksi langsung dengan mereka, seperti mengunjungi kafe dengan barista Teman Tuli atau mengikuti kegiatan yang diadakan oleh komunitas Tuli.
- Belajar secara mandiri melalui aplikasi dan media sosial
Di era yang serba digital ini, mempelajari bahasa isyarat tidak lagi terbatas pada kelas formal atau pertemuan secara langsung. Kini, terdapat berbagai aplikasi dan platform media sosial yang menyediakan materi pembelajaran interaktif dan mudah diakses, yang memungkinkan siapa saja untuk mempelajari bahasa isyarat secara mandiri kapan pun dan di mana pun. Namun, perlu dipahami bahwa pembelajaran melalui sumber daring ini juga tidak dapat dilakukan secara asal. Sumber pembelajaran yang dicari haruslah terpercaya dan telah divalidasi oleh Teman Tuli, seperti belajar melalui video daring yang dibuat oleh Teman Tuli atau melalui aplikasi yang diciptakan oleh Komunitas Tuli. Meskipun demikian, cara ini dapat dijadikan sebagai alternatif saja, karena bagaimanapun juga, metode pembelajaran bahasa isyarat yang paling efektif adalah dengan belajar langsung bersama Teman Tuli.
- Mengikuti kursus bahasa isyarat resmi
Bagi Sahabat LBI yang ingin mempelajari bahasa isyarat secara terstruktur dan mendalam, mengikuti kursus resmi adalah pilihan yang sangat baik. Kursus ini biasanya diselenggarakan oleh lembaga, komunitas, atau organisasi yang memiliki pengalaman dan otoritas dalam mengajarkan bahasa isyarat. Dengan bimbingan langsung dari pengajar yang kompeten dan merupakan Teman Tuli yang tersertifikasi untuk mengajarkan bahasa isyarat, pembelajar dapat menguasai bahasa isyarat dengan metode pembelajaran yang lebih sistematis agar dapat memahami aspek budaya Tuli secara lebih menyeluruh.
Mempelajari bahasa isyarat adalah langkah nyata untuk mendukung inklusivitas dan mempererat hubungan antarkomunitas, terutama dengan komunitas Tuli. Dengan memahami bahasa isyarat, kita tidak hanya membuka jalur komunikasi, tetapi juga menunjukkan penghargaan terhadap keberagaman budaya dan pengalaman hidup yang unik. Setiap metode pembelajaran — baik melalui Teman Tuli, kursus resmi, aplikasi, media sosial, atau tempat inklusif — membawa kita lebih dekat pada tujuan bersama, yaitu membangun masyarakat yang lebih inklusif dan kaya akan empati. Hal yang terpenting dari pembelajaran bahasa isyarat adalah bahwa, perjalanan ini bukan hanya tentang menguasai bahasa, tetapi juga tentang membuka hati dan pikiran untuk saling memahami. Mari jadikan pembelajaran bahasa isyarat sebagai langkah kecil yang membawa dampak besar, karena komunikasi adalah jembatan untuk menciptakan dunia yang lebih inklusif, ramah, dan menghargai perbedaan.
Penulis: Zahra Raudhatul Jannah (Prodi Indonesia 2022)